Rumor Sepak Bola Pra PON Tahun Depan, Jateng Tunggu Petunjuk KONI

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 11 Nov 2015, 14:00 WIB
Tim Pra PON Jateng menunggu kepastian dari KONI terkait babak kualifikasi PON cabang sepak bola yang rumornya digelar tahun depan. (Istimewa)

Bola.com, Semarang - Kepastian jadwal ulang kualifikasi PON cabang sepak bola belum menemui titik terang. Isu yang berkembang babak tersebut baru digulirkan tiga bulan sebelum pelaksanaan PON Jabar, atau pertengahan tahun depan.

Manajer tim sepak bola Pra PON Jateng, Johar Lin Eng sempat mendengar isu tersebut. Namun pihaknya enggan menanggapi serius dan memilih menunggu petunjuk KONI Pusat.

''Kalau kabar angin seperti itu tidak bisa untuk pegangan. Kami hanya mennggu petunjuk dari KONI selaku PB PON. Karena informasi terakhir, kualifikasi maksimal digelar bulan ini,'' kata Johar saat dikonfirmasi bola.com, Rabu (11/11/2015).

Seperti diketahui, skuat Jateng seharusnya bertarung menghadapi DIY pada partai pembuka di Stadion Jatidiri Semarang, 8 Oktober. Saat itu, pemain kedua kesebelasan sudah berada di lapangan dan hendak memulai pertandingan. Akan tetapi, beberapa saat menjelang kick-off, Polda Jateng mencabut izin laga karena mendapat instruksi dari Mabes Polri. 

Advertisement

Keputusan tersebut memuat kedua kubu dan kontestan lain seperti Jawa Timur dan DKI Jakarta kecewa dan akhirnya kembali ke daerah masing-masing. Saat ini, tim Jateng yang diarsiteki Firmandoyo masih meliburkan latihan. Pihak manajemen menunggu kepastian dari KONI pusat, soal kepastian Pra-PON akan digelar.

Bila sudah ada kepastian, para pemain baru akan dikumpulkan kembali. Johar menjelaskan, KONI tetap berpegang pada surat keputusan jika kualifikasi harus selesai bulan ini. Jika tidak terlaksana, lanjut dia, sepak bola dianggap tidak ikut PON.

Problem yang tak kunjung larut membuat Johar mendesak Tim Transisi mempertimbangkan ulang untuk ikut campur dalam proses kualifikasi sepak bola di ajang olahraga empat tahunan tersebut. Jika tidak, dia meyakini kualifikasi tak akan berjalan.

''Biarlah KONI yang mengurusi sepenuhnya. Jangan korbankan pembinaan sepak bola daerah selama bertahun-tahun hanya demi berebut pengaruh dengan PSSI,'' ujar pria yang juga ketua Asprov PSSI Jateng tersebut.