5 Alasan Kenapa Repsol Honda Diprediksi Gagal di MotoGP 2016

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 02 Des 2015, 19:30 WIB
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengalami beberapa masalah dalam persiapannya menuju MotoGP 2016. (MotoGP)

Bola.com, Jerez - Repsol Honda membukukan hasil tak memuaskan di MotoGP 2015. Dua pebalap pabrikan asal Jepang ini, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, gagal bersaing dengan jagoan Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Repsol Honda jelas tak mau kejadian ini terulang di MotoGP 2016. Namun, beberapa pihak memprediksi Repsol Honda akan kembali menelan kegagalan.

Advertisement

Tim yang dipimpin Shuhei Nakamoto ini terkendala beberapa masalah. Berikut lima alasan kenapa Repsol Honda diprediksi kembali gagal di MotoGP 2015.

2 dari 6 halaman

Ban Michelin

Karakter ban Michelin disebut sangat sulit dipahami. (Crash)

1. Ban Michelin

Secara terang-terangan dua pebalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, mengatakan kesulitan beradaptasi dengan ban Michelin. Karakter ban anyar tersebut dinilai sulit untuk dipahami.

"Kami kesulitan. Ban depan sangat sulit untuk dipahami, tetapi Michelin bekerja untuk mengatasinya, dan saya pikir itu masih bisa berkembang," kata Marquez.

3 dari 6 halaman

Sistem Elektronika Baru

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyebut sistem elektronika yang baru belum konstan. (Reuters/Heino Kalis)

2. Sistem Elektronika Baru (ECU)

Aturan baru soal penggunaan sistem elektronika (ECU) Magneti Manelli juga membuat pebalap Repsol Honda masih kesulitan menemukan setelan motor yang pas. Sama seperti ban Michelin, ECU yang baru ini juga sulit dipahami karakternya.

Marquez menyebut ECU ini belum konstan. "Ini jelas selangkah di belakang perangkat lunak yang biasa dipakai Honda," tuturnya.

4 dari 6 halaman

Mesin Baru

Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengalami kesulitan dalam memahami karakter mesin baru. (AFP Photo/Mohd Rasfan)

3. Mesin baru

Mesin baru yang akan dipakai Repsol Honda dinilai lebih agresif saat rotasi mesin (rpm) rendah. Ini jelas berbeda dengan mesin motor yang dipakai Marc Marquez dan Dani Pedrosa di musim 2015. Namun, yang menjadi masalah adalah memberikan torsi yang tepat. Jika tidak, maka keseimbangan motor akan menjadi masalah besar.

5 dari 6 halaman

Hasil Tes

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mendapatkan hasil kurang memuaskan di tes pramusim MotoGP 2016. (MotoGP)

4. Hasil tes kurang memuaskan

Repsol Honda sudah melakukan sejumlah tes di Sirkuit Valencia dan Jerez selama beberapa hari. Hasilnya, jauh dari kata memuaskan.

Marc Marquez dan Dani Pedrosa masih kesulitan mengatasi beberapa hal baru yang akan diterapkan di MotoGP 2016. Bahkan, Marquez sampai terjatuh empat kali di dua tes tersebut. Ini bisa jadi peringatan bagi Baby Alien karena faktor itulah yang menjadi salah satu penyebab dia gagal juara pada musim 2015.

6 dari 6 halaman

Casey Stoner

Pebalap penguji asal Australia, Casey Stoner, memilih hijrah ke Ducati.(AFP Photo/Ronny Hartmann)

5. Hengkangnya Casey Stoner

Keputusan mengejutkan diambil Casey Stoner. Pebalap penguji asal Australia itu memilih hijrah ke Ducati. Jelas kepergian Stoner menjadi kerugian karena masukan dari mantan juara dunia MotoGP tersebut tentu sangat membantu Repsol Honda dalam menentukan setelan yang pas untuk motor barunya.