Legenda Persipura dan Timnas Mendirikan Akademi di Manokwari

Mantan pemain Persipura Jayapura dan Timnas era 1970-an, Johanes Auri mendirikan akademi sepak bola di Manokwari.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 08 Desember 2015, 16:00 WIB
Mantan bek kiri timnas, Persipura Jayapura, Perseman Manokwari, dan Persija Jakarta, Johanes Auri. (Bola.com/Tengku Sufiyanto)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Persipura Jayapura dan Timnas era 1970-an, Johanes Auri mendirikan akademi sepak bola di Manokwari, Papua. Akademi sepak bola itu digagas pada tahun 2010, namun baru berjalan aktif sejak 2013. 

Johanes, yang dikenal dengan julukan Black Silent kala berjaya menjadi pemain, ingin membuatkan wadah bagi pesepak bola muda Manokwari, sehingga para pemain belia lebih terarah dalam berlatih. Menurut dia, bakat sepak bola khas Papua di Manokwari tak kalah dengan di Jayapura yang sudah banyak SSB dan akademi.

"Saat ini sudah ada 100 pemain cilik yang bergabung. Tapi, saya belum punya nama untuk akademinya. Yang penting berjalan dahulu sambil melengkapi keperluan administrasi," tutur Johanes kepada bola.com.

Johanes memang mulai serius terjun di pembinaan usia dini setempat, setelah ia pensiun dari Pertamina. Menurut dia, dengan membuat akademi, kerinduan akan sepak terobati. Johanes bermimpi akademi yang ia dirikan bisa menjadi acuan bagi daerah-daerah yang secara geografis tertinggal dari pusat kota Manokwari.

Advertisement

"Sebenarnya tidak hanya soal sepak bola. Saya ingin akademi yang saya dirikan bisa membantu pendidikan anak-anak muda di Manokwari dan sekitarnya. Jadi konsepnya semacam sekolah sepak bola yang menyediakan sekolah formal dan asrama," ungkap bek kiri yang pernah memperkuat Persija Jakarta.

Ia menambahkan, konsep pembinaan yang ditawarkan di akademi belum serumit akademi yang bertaraf internasional. Pelajaran sepak bola yang diterapkan cukup sederhana, yakni teknik dasar yang diselingin gim. Pemain berusia 8-12 tahun belum diberi materi tertulis.

"Anak-anak perlu bermain bola dengan bahagia, terutama untuk usia paling muda. Mereka bakal pusing kalau diberi pelajaran yang rumit karena masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kami juga menyesuaikan dengan jam mereka di sekolah," jelasnya.

Johanes berharap, dengan adanya akademi itu, sepak bola Manokwari kembali bersinar dengan talenta-talenta asli. "Memang butuh waktu untuk membangun semua itu. Tapi saya yakin bisa karena kemauan anak-anak muda Manokwari bermain sepak bola sangat tinggi," tegasnya.

Berita Terkait