Sekjen PSSI: Semestinya Pemain Indonesia Bisa ke Luar Negeri

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 08 Jan 2016, 12:30 WIB
Sekjen PSSI, Azwan Karim, merasa aneh dengan penolakan pemain Indonesia di negara-negara lain.(Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Sekjen PSSI, Azwan Karim, merasa aneh dengan penolakan pemain Indonesia di negara-negara lain. Sebab, menurutnya tidak aturan dari FIFA yang melarang pesepak bola Tanah Air melanjutkan karier di luar negeri.

Seperti diketahui beberapa bulan lalu beredar surat imbauan dari AFC ke negara-negara anggotanya untuk tidak menghindari aktivitas transfer yang melibatkan pemain yang berasal dari Indonesia. Alasannya, adalah karena Indonesia (PSSI) saat ini tengah sedang disanksi FIFA.

Advertisement

Salah satu korban dari kebijakan itu adalah Oktovianus Maniani. Pemain asal Papua tersebut batal dikontrak klub asal Malaysia, Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor (PKNS), karena mereka takut kesulitan saat mengurus International Transfer Certificate (ITC) ke PSSI yang tengah dihukum FIFA. Kabar terakhir pemutusan kontrak Ryuji Utomo dan Adam Alis oleh klub Bahrain, erat kaitannya dengan surat imbauan AFC.

Klub-klub yang mengontrak pesepak bola dari Indonesia khawatir bakal kena getah hukuman. Namun, Azwan menegaskan kalau situasi ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika klub-klub tersebut atau federasi tempat mereka bernaung memahami detail duduk persoalan menyangkut sanksi yang dijatuhkan FIFA ke PSSI.

"Terakhir kami berbicara dengan perwakilan FIFA dan AFC tidak ada masalah untuk pemain Indonesia bermain ke luar negeri. Para pemain bisa bermain ke negara lain. Memang sekarang Indonesia masih disanksi FIFA tapi, tidak otomatis membuat pemain tidak bisa berkiprah di luar negeri. Walau terhukum, PSSI masih bisa mengeluarkan ITC, karena memang status hukuman tidak menyangkut hal-hal yang bersifat administratif," tutur Azwan ke bola.com, Kamis (7/1/2016) malam.

Azwan menyodorkan bukti bahwa eksistensi PSSI masih diakui oleh AFC serta FIFA. Mereka masih mendapat surat undangan untuk menghadiri Kongres Luar Biasa FIFA di Zurich, Siwss. Walau memang diakui Azwan, PSSI kehilangan hak suara karena statusnya sedang dihukum FIFA.

"Kalau memang ada klub luar negeri yang ragu-ragu, kami dengan senang hati akan menjelaskan kepada mereka," ungkap Azwan.

Semoga saja yang dikatakan Sekjen PSSI benar adanya. Mengingat ada sejumlah pemain asal Indonesia yang telah berkiprah di luar negeri atau sedang mengais peruntungan menjalani trial di kompetisi negara tetangga. Jika mereka kariernya terhambat karena sanksi FIFA, hal ini pun menjadi pukulan telak bagi dunia sepak bola nasional. Konflik PSSI dengan Kemenpora merugikan pelaku balbalan Tanah Air.