Nostalgia: Jejak Angie dan Yayuk di Australia Terbuka

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 22 Jan 2016, 07:15 WIB
Petenis Putri Indonesia di Australia Terbuka (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Jakarta - Setiap awal tahun, fokus pecinta tenis dunia akan tertuju ke Melbourne, Australia. Magnet yang menjadi penyedot perhatian ada di kompleks Melbourne Park, tempat dimana digelar ajang Australia Terbuka.

Baca Juga

Advertisement

Turnamen ini sudah ada sejak 1905 dan saat ini menjadi grand slam pembuka. Seri grand slam lain yang digelar setelahnya adalah Prancis Terbuka (Mei-Juni), Wimbledon (Juni-Juli), dan AS Terbuka (Agustus-September).

Australia Terbuka menjadi turnamen grand slam kedua, setelah AS Terbuka, yang memiliki rata-rata jumlah penonton terbanyak. Turnamen ini juga yang pertama kali memakai stadion tenis dengan atap yang bisa dibuka-tutup untuk mengantisipasi sengatan matahari yang terlalu terik atau hujan yang turun.

Indonesia pernah memiliki wakil di turnamen Australia Terbuka. Mereka adalah Angelique Widjaja dan Yayuk Basuki. Tak hanya di nomor tunggal, keduanya juga tampil di nomor ganda. Bisa dibilang, keduanya adalah petenis putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Berikut adalah catatan prestasi Yayuk dan Angelique di turnamen Australia Terbuka:

2 dari 3 halaman

2

Angelique Widjaja, tiga kali tampil di nomor tunggal Australia Terbuka.(AFP/Jacques Demarthon)

Angelique Widjaja
Angie adalah sapaan akrab perempuan kelahiran Bandung, 12 Desember 1984 ini. Nama Angie mulai melesat dan menjadi perhatian setelah ia menjuarai nomor tunggal putri di ajang Wimbledon Junior 2001.

Angie tampil sebanyak tiga kali di Australia Terbuka di nomor tunggal putri. Ia turun pada turnamen tahun 2002, 2003, dan 2004.

Hasilnya, pada 2002 Angie langsung tersingkir pada babak kualifikasi. Sementara pada dua gelaran berikutnya ia kalah pada babak pertama.

Sementara pada nomor ganda, Angie hanya tampil dua kali, yaitu pada tahun 2003 dan 2004. Pada 2003, Angie berpartner dengan petenis Irlandia, Kelly Liggan. Pasangan Angie/Liggan tersingkir di babak pertama setelah kalah 4-6, 0-6 lawan Elena Bovina/Justine Henin-Hardenne.

Prestasi terbaik diraih Angie kala berpasangan dengan petenis Venezuela, Maria Vento-Kabchi, pada Australia Terbuka 2004. Duet Angie/Kabchi mencapai babak perempatfinal setelah melakoni tiga pertandingan.

Sayang di babak perempatfinal Angie/Kabchi harus mengakui keunggulan Maret Ani/Libuse Prusova 6-2, 4-6, 7-6.

3 dari 3 halaman

3

Yayuk Basuki, dua kali mencapai babak perempatfinal di nomor ganda Australia Terbuka. (AFP/Torsten Blackwood)

Yayuk Basuki
Hingga saat ini Yayuk Basuki adalah petenis terbaik yang pernah dipunyai oleh Indonesia. Yayuk yang kini menjadi anggota DPR ini pernah duduk di peringkat 19 dunia, hal yang tak pernah bisa disamai oleh petenis Indonesia lain.

Petenis kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970, ini tampil sebanyak delapan kali berturut-turut di ajang Australia Terbuka. Yayuk tampil di Australia Terbuka pada gelaran tahun 1992-1999.

Prestasi terbaik Yayuk pada nomor tunggal di Australia Terbuka diraih pada 1998. Kala itu Yayuk melaju hingga babak empat.

Yayuk yang merupakan pemain non unggulan sempat membuat kejutan di babak tiga dengan mengalahkan unggulan ke-14, Dominique van Roost, dengan skor 6-4, 6-4. Namun setelah itu perjalanan Yayuk berakhir kala takluk dari unggulan satu, Martina Hingis dengan skor 0-6, 0-6.

Selain prestasi itu, Yayuk mencapai babak tiga turnamen Australia Terbuka sebanyak dua kali (1992, 1995), babak dua sebanyak dua kali (1994, 1997), dan babak pertama sebanyak tiga kali (1993, 1996, 1999).

Sementara pada nomor ganda, Yayuk tampil di 11 turnamen Australia Terbuka. Catatan itu dibuat Yayuk di rentang tahun 1991-2001.

Pada nomor ganda, prestasi terbaik Yayuk dibuat pada turnamen Australia Terbuka 1996 dan 1999. Saat itu, Yayuk melangkah hingga ke babak perempatfinal.

Ketika tampil di Australia Terbuka 1996, Yayuk berpasangan dengan petenis Belanda, Caroline Vis. Yayuk/Vis yang merupakan pasangan non unggulan kalah di perempatfinal dari unggulan empat Nicole Arendt/Manon Bollegraf, 1-6, 6-2, 5-7.

Sementara saat tampil di tahun 1999, Yayuk berpartner dengan petenis Prancis, Amelie Mauresmo. Partner Yayuk ini pernah menjadi pemain nomor satu dunia pada tahun 2004.

Pasangan Yayuk/Mauresmo selalu menang dalam dua set pada tiga laga awal. Namun di perempatfinal Yayuk/Mauresmo kalah 2-6, 3-6 kala menghadapi unggulan satu Lindsay Davenport/Natalia Zvereva.

Jika melihat prestasi para petenis putri Indonesia saat ini, rasanya prestasi Angie dan Yayuk masih akan sulit untuk dilampaui, atau bahkan sekedar disamai. Setidaknya dalam waktu dekat.