Bambang Pamungkas Jadi Pelatih Mini Soccer pada Kejuaraan Dunia

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 01 Feb 2016, 15:05 WIB
Bambang Pamungkas jadi pelatih tim mini soccer Indonesia pada kejuaraan dunia yang digelar di Hong Kong. (Bola.com/Tengku Sufiyanto)

Bola.com, Jakarta - Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, membuka peluang melanjutkan kariernya sebagai pelatih profesional. Bepe akan melatih tim mini soccer Indonesia pada kejuaraan dunia yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan asing bidang asuransi asal Hongkong, AIA.

Kejuaraan dunia AIA mini soccer diikuti 8 tim dari delapan negara, yaitu Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Selandia Baru, dan Indonesia pada 11 Maret 2016 di Hongkong.

Advertisement

"Saya akan ajarkan kepada para pemain bagaimana hidup sebagai pesepak bola profesional mulai dari pola makan, pola hidup, dan penerapan strategi bermain. Meski waktunya singkat, saya tidak akan main-main melatih mereka, karena membawa nama Indonesia pada ajang internasional," ungkap Bepe usai konferensi pers di Hotel Century Atlet, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Bepe menilai, perannya sebagai pelatih tim mini soccer Indonesia adalah pijakannya menjadi pelatih profesional. Namun, ia belum berpikir lebih jauh tentang rencananya menjadi pelatih profesional.

"Bisa jadi sebagai pijakan jadi pelatih. Tapi, belum terpikirkan lebih jauh, yang pasti saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membawa tim mini soccer Indonesia nantinya jadi juara. Saya akan didampingi sebuah tim kecil yang bertindak sebagai asisten," imbuhnya.

Sebelum ke Hong Kong, setiap negara harus menggelar pertandingan seleksi yang diikuti 16 klub. Pemenangnya akan mewakili negaranya masing-masing untuk berlaga di Hong Kong. Khusus Indonesia, seleksi dilaksanakan mulai 27-28 Febuari 2016 di lapangan Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan.

Tim pemenang mewakili Indonesia pada putaran final dunia. Nantinya, jika berhasil masuk final, tim mini soccer Indonesia akan bertanding di Stadion White Hart Lane, London, akhir Maret 2016.

"Ini sebuah kejuaraan yang bebas untuk umur, jadi saya harus siap dengan konsekuensi apapun ketika saya menjadi pelatih, termasuk mengontrol pola hidup pemain sesuai umur," tegas Bambang Pamungkas.