Mengulik Tim Pemakai Jasa Eks-Timnas U-19 di Piala Bhayangkara

oleh Yosef Deny Pamungkas diperbarui 17 Feb 2016, 19:15 WIB
Usai melakukan sejumlah laga uji coba, stamina Evan Dimas Cs terus mengalami peningkatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta Kesuksesan timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan lolos ke Piala AFC U-19 2014, ternyata berimbas pada masa depan para pemain muda tersebut. Terbukti banyak klub-klub papan atas Indonesia yang berebut untuk mendapatkan jasa eks-pemain timnas U-19 itu.

Timnas U-19 merupakan sebuah tim yang bisa menghapus rasa dahaga akan prestasi sepak bola di Indonesia. Skuat asuhan pelatih Indra Sjafri ini mampu membuat decak kagum ketika menunjukkan permainan indah dari kaki ke kaki dengan kombinasi umpan pendek antarpemain.

Advertisement

Gaya bermain itu tentu berbeda jika dilihat dari cara seniornya bermain. Para pemain timnas Indonesia senior kerap kali lebih senang memberikan umpan panjang langsung ke jantung pertahanan lawan. Padahal, permainan seperti sudah sangat mudah dipatahkan oleh lawan.

Alhasil, Indra Sjafri yang menyebut filosofinya dalam melatih dengan sebutan 'pepepa' (pendek-pendek-panjang) berhasil mengambil hati pecinta sepak bola di Indonesia. Meski begitu, proses Indra bisa menjadi tim nomor satu di Asia Tenggara pada tahun 2014 bukanlah hal mudah.

Pelatih asal Sumatera Barat ini harus masuk ke pelosok-pelosok Indonesia demi mencari bibit muda berbakat. Tak hanya bakat yang dibidik Indra, kekuatan fisik juga menjadi syarat utama bagi pemain untuk memperkuat timnas U-19.

Maklum rata-rata volume oksigen atau VO2 Max pemain timnas U-19 minimal harus mencapai angka 60. Saat itu, Evan Dimas menjadi yang tertinggi dengan menyentuh angka 69.

Lalu, bagaimana nasib para pemain timnas U-19 setelah bubar dan bermain dengan klub-klub di Indonesia? Bola.com coba membahas kekuatan tim-tim yang menggunakan jasa eks-timnas U-19 di Piala Bhayangkara:

2 dari 3 halaman

1

Pemain Persib, Kim Jeffrey Kurniawan, berebut bola dengan pemain Bali United dalam laga persahabatan di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (13/2/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

1. Bali United

Bali United yang saat ini ditangani oleh Indra Sjafri merupakan salah satu tim yang paling banyak diperkuat mantan bintang timnas U-19 dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat, pada gelaran Piala Presiden 2015, nama-nama seperti Awan Seto Raharjo, Mochammad Dicky Indrayana, Hendra Sandi Gunawan dan Yabes Roni menghiasi skuat berjulukan Serdadu Tridatu ini.

Meski Indra cukup mengenal karakter pemainnya, Bali United gagal meraih trofi pada Piala Presiden lalu. Bayu Gatra dkk harus puas mengakhiri turnamen hingga babak perempat final setelah kalah dengan agregat 3-5 dari Arema Cronus.

Sedangkan di Piala Jenderal Sudirman, performa Bali United bisa dibilang cukup buruk. Mereka harus menyudahi turnamen garapan Mahaka Sports dan Entertainment ini dengan menjadi juru kunci di Grup B.

Kini jelang berlaga di Piala Bhayangkara, Bali United yang juga berlaku sebagai tuan rumah Grup B masih mengandalkan skuat eks-timnas U-19. Hanya Awan Seto yang hengkang dari klub. Sementara nama Ilham Udin Armayn, Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi bergabung dengan tim.

Itu berarti ada 10 eks-timnas U-19 yakni, Ricky Fajrin Saputra, Hendra Sandi Gunawan, Yabes Roni Malaifani, Martinus Novianto, Dicky Indrayana, Miftahul Hamdi, Ilham Udin, Putu Gede, Zulfiandi dan Rully Desrian yang bakal berseragam Bali United di Piala Bhayangkara.

Meski begitu, permainan Bali United sejauh ini juga belum menujukkan tanda-tanda perbaikan. Mereka baru saja dikalahkan dengan skor telak 0-3 pada laga uji coba melawan Persib Bandung di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (13/2/2016) malam WIB.

Akan tetapi kedatangan Ilham Udin dipastikan bakal menambah kekuatan Bali United di sektor serangan sayap. Pemain berusia 19 tahun ini dikenal dengan permainan yang menusuk dari sektor sayap. Kecepatannya juga sering merepotkan barisan pertahanan lawan. Meski begitu, Ilham Udin juga memiliki sedikit kelemahan, yakni sering sekali kehilangan bola dengan mudah serta akurasi tembakan yang lemah.

Di sektor tengah, kehadiran Zulfiandi yang sebelumnya memperkuat Surabaya United akan menjadi keuntungan besar bagi Bali United. Sebab, Zulfiandi yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini dikenal dengan permainannya yang taktis dalam membangun serangan. Tak hanya itu, Zulfiandi juga memiliki kemampuan bertahan dengan baik. Faktor itu yang membuat Indra Sjafri menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang tim utama di timnas U-19 bersama Evan Dimas dan Hargianto.

Di lini belakang, Bali United juga berhasil mendapatkan amunisi tambahan dalam diri Putu Gede. Pemain asal Bali ini menempati posisi sebagai bek kanan. Selain memiliki kemampuan bertahan yang apik, Putu Gede juga sangat baik dalam membantu serangan dari sektor sayap.  Dia kerap maju untuk membantu serangan tapi juga disiplin dalam bertahan.

3 dari 3 halaman

2

PS Polri tak membidik target tinggi pada Piala Bhayangkara meski diperkuat beberapa mantan pemain Timnas U-19 dan Persipura Jayapura.

2. PS Polri

PS Polri menjelma menjadi tim kuda hitam pada gelaran Piala Bhayangkara 2016. Beberapa nama-nama tenar berhasil mereka datangkan untuk memperkuat skuat jelang berlaga di Piala Bhayangkara.

Diantaranya adalah gelandang Persipura, Robertino Pugliara serta bek naturalisasi, Bio Paulin. Tak hanya itu, skuat besutan Bambang Nurdiansyah ini juga mengandalkan talenta-talenta muda eks-timnas U-19.

Tercatat ada lima nama yang bisa dipastikan telah memperkuat PS Polri. Mereka adalah Maldini Pali, Muhammad Hargianto, Hansamu Yama Pranata, Paulo Oktavianus Sitanggang dan Fatchurohman.

Keputusan Banur menggaet bintang-bintang tersebut tak terlepas dari kualitas yang dimiliki pemain muda tersebut. Selain telah merengkuh sukses bersama timnas U-19, di level klub bisa dibilang performa mereka tetap stabil.

Paulo dan Hansamu merupakan pilar utama Barito Putra. Sementara Hargianto merupakan pemain pengganti yang selalu menjadi andalan bagi Surabaya United di lini tengah jika mengalami kebuntuan dalam suatu pertandingan. Sedangkan Maldini Pali juga berstatus sebagai skuat utama bersama PSM Makassar.

Meski begitu, Bambang menyatakan tidak akan terlalu mengandalkan pemain muda tersebut. Mantan pelatih Persija Jakarta ini lebih memilih untuk menggabungkan pemain muda itu dengan para pemain senior dan juga pemain asing,

"Nantinya para pemain muda ini akan didampingi dengan pemain senior saat bertanding. Saya juga belum bisa memutuskan apakah para pemain muda ini nantinya bisa masuk dalam skuat utama PS Polri. Semua tergantung pada diri mereka sendiri saat berlatih," ujar Bambang Nurdiansyah saat dihubungi Bola.com beberapa waktu lalu.

Meski begitu, kedatangan lima pemain timnas U-19 tetap menjadi keuntungan bagi PS Polri. Kehadiran Maldini Pali dipastikan bisa menambah daya gedor PS Polri dari sektor sayap. Sebab, gaya permainan Maldini yang kuat dalam men-dribble bola dan melewati lawan bisa sangat berguna untuk mendobrak pertahanan lawan. Sayang, Maldini terlihat masih memiliki kelemahan dalam mengirimkan umpan silang jika berkaca pada beberapa laga sebelumnya.

Duet Hargianto dan Paulo di lini tengah tentu menjadi kombinasi yang apik bagi PS Polri. Kualitas kombinasi keduanya juga sudah teruji di level timnas. Apalagi tipe permainan keduanya juga saling melengkapi. Hargianto lebih bertahan sementara Paulo lebih berposisi sebagai pengatur serangan. Jika dipasangkan bersama Robertinho, mereka akan menjadi komposisi lini tengah yang baik bagi PS Polri.

Lini belakang PS Polri juga memiliki materi pemain yang tangguh. Duet Hansamu Yama dengan Bio Paulin bisa menjadi komposisi utama di jantung pertahanan lawan. Sementara Fatchurohman yang berposisi sebagai bek kiri juga bisa menjadi senjata yang mematikan bagi PS Polri](2437180 "") dari lini kedua.