Gubernur Jatim Surati Jokowi Minta Pembekuan PSSI Dicabut

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 05 Mar 2016, 20:30 WIB
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo akan menyurati Presiden RI, Joko Widodo terkait situasi sepak persepak bolaa di Tanah Air yang tidak kunjung membaik. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo berencana menyurati Presiden RI Joko Widodo terkait konflik PSSI dan Kemenpora pada pekan depan. Hal itu diutarakan orang nomor satu di Jawa Timur saat menghadiri acara yang digelar Polda Jatim dengan tema “Silaturahmi Pecinta Sepak Bola Jawa Timur”, Kamis (3/3/2016) di Mapolda Jatim.

Inisiatif pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu muncul setelah menangkap adanya keresahan para pecinta dan pelaku sepak bola di Jatim. Surat permohonan tersebut nantinya berisikan permintaan agar presiden mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI yang dijatuhkan Menpora sejak April 2015 lalu.

“Hasil pertemuan ini ada empat, salah satunya Pemprov Jatim segera berkirim surat kepada Presiden Jokowi agar pembekuan PSSI dicabut. Surat akan ditembuskan kepada Menpora dan Kapolri," ujarnya.

Advertisement

Menurut Pakde, kevakuman sepak bola di Jatim ini sudah terlalu lama, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan pencinta sepak bola. Lebih dari itu, Pakde beranggapan, situasi ini bisa menimbulkan dampak negatif. Tak hanya klub-klub di semua level terancam gulung tikar, tapi juga memunculkan kekhawatiran akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Jatim.

“Kalau terlalu lama tidak ada sepak bola, kamtibmas bisa terganggu karena tidak ada wadah bagi suporter untuk menyalurkan hasratnya kepada sepak bola,” tutur Pakde.

Surat tersebut nantinya juga ditandatangani oleh DPRD Jatim, Kapolda Jatim, dan Kodam V Brawijaya. Selain mengirimkan surat, Pakde juga berencana melakukan sosialisasi dengan melibatkan seluruh kepala daerah, wali kota, dan Bupati di Jatim. Sehingga niat untuk mempersatukan suporter di Jatim bisa tersampaikan hingga level akar rumput.

Lebih konkret, Pakde juga berencana menghidupkan kembali Piala Gubernur Jatim yang sempat vakum akibat pembekuan PSSI. Dengan begitu ada wadah bagi klub-klub di Jatim untuk berkompetisi. Ia juga mendukung gelaran lain macam Piala Kapolda dan Piala Kodam juga bisa terlaksana.

“Poin pentingnya, sepak bola di Jatim bisa semarak lagi karena Jatim memiliki klub terbanyak dari level teratas (ISL) sampai yang terbawah (Liga Nusantara),” ia menuturkan.