5 Fakta Menarik Rio Haryanto pada F1 GP Australia

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 20 Mar 2016, 18:30 WIB
Pebalap Manor Racing, Rio Haryanto, gagal menyelesaikan debutnya pada ajang F1 dengan manis. Dia gagal finis pada balapan GP Australia, Minggu (20/3/2016). (AFP/Paul Crock)

Bola.com, Melbourne - Debut Rio Haryanto pada ajang F1 berakhir tak mengenakkan. Pebalap Manor Racing tersebut gagal menyentuh garis finis saat melakoni balapan GP Australia di Sirkuit Albert Park, Minggu (20/3/2016).

Advertisement

Rio harus mengakhiri balapan lebih cepat setelah mengalami masalah pada mobil MRT05 miliknya. Dilansir Twitter resmi Manor, mobil pebalap berusia 23 tahun itu mengalami masalah pada bagian driveline.

Pebalap andalan Indonesia di ajang F1 ini sudah mengalami beberapa insiden sejak sesi latihan bebas. Mulai dari masuk gravel, hingga tabrakan dengan pebalap lain.

Meski demikian, perjuangan Rio Haryanto patut diacungi jempol. Dengan sejumlah masalah, pebalap kelahiran asal Solo, Jawa Tengah, tersebut, sempat mengawali balapan dengan baik meski akhirnya harus berakhir dengan kecewa.

Berikut ini beberapa fakta menarik soal Rio Haryanto pada balapan F1 GP Australia 2016:

1. Masuk Gravel di FP1 GP Australia

Rio Haryanto sudah mengawali sesi latihan bebas pertama F1 GP Australia, Jumat (18/3/2016), dengan insiden. Ketika itu Rio masuk ke gravel 10 menit sebelum sesi latihan berakhir.

Beruntung, Rio Haryanto masih bisa melanjutkan sesi latihan. Namun, pebalap berusia 23 tahun itu hanya menjajal Sirkuit Albert Park sebanyak tujuh lap. Dia menempati posisi ke-19 dengan catatan waktu 1 menit 43,372 detik.

2 dari 3 halaman

2

Mobil Rio Haryanto menabrak jet darat milik Romain Grosjean pada sesi latihan bebas ketiga GP Australia, Sabtu (19/3/2016). (Twitter)

2. Tabrakan dengan Romain Grosjean

Insiden kembali dialami Rio Haryanto pada sesi latihan bebas ketiga F1 GP Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Sabtu (19/3/2016).

Rio terlibat insiden dengan pebalap Haas, Romain Grosjean, saat hendak masuk ke pitlane. Sayap depan mobil pebalap berusia 23 tahun tersebut mengenai badan mobil Grosjean.

Namun, seperti dilansir akun Twitter Crash, mobil Rio tidak mengalami kerusakan parah. Pebalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, tersebut tetap bisa melanjutkan sesi latihan bebas.

3. Mendapatkan Hukuman dan Poin Penalti

Insiden tabrakan Rio Haryanto dengan Romain Grosjean berbuntut panjang. Setelah mendengar laporan dari Race Director, Stewards memutuskan Rio bersalah melanggar Pasal 31.5 Regulasi Lomba F1.

Pebalap berusia 23 tahun itu dianggap lalai karena saat keluar garasi tak memerhatikan mobil lain yang melintas di jalur cepat. Akibat kelalaian tersebut, Rio dijatuhi hukuman turun tiga posisi start saat balapan, Minggu (20/3/2016).

Tak hanya itu, Rio Haryanto juga dijatuhi hukuman 2 poin penalti yang bakal terekam di Super Licence miliknya. Dalam Regulasi Lomba F1, seorang pebalap yang mendapat 12 poin penalti dalam 12 bulan, maka Super Licence nya akan ditahan dan harus absen dalam satu balapan.

3 dari 3 halaman

3

Ekspresi kecewa Rio Haryanto saat gagal melanjutkan balapan F1 GP Australia d Sirkuit Albert Park, Melbourne, Minggu (20/3/2016). (Twitter)

4. Rio Haryanto Sempat Berada di Posisi Ke-17

Rio Haryanto mengawali balapan dari posisi paling belakang, yaitu 22. Setelah start, pebalap Indonesia ini menyodok ke posisi 19.

Setelah melewati beberapa lap, Rio sempat menempati posisi ke-18, lalu ke-17. Saat balapan dihentikan sementara karena insiden Fernando Aloso dengan Romain Grosjean pada lap ke-18, Rio Haryanto kembali turun ke posisi 18.

Sayangnya, saat balapan kembali dimulai, Rio gagal ikut serta. Mobil MRT05 miliknya mengalami masalah sehingga tak mampu melanjutkan balapan.

5. Gagal Finis karena Mobil Bermasalah

Rio Haryanto awalnya membuat debut di F1 dengan cukup baik. Namun debut itu harus berakhir lebih cepat. Usai menyelesaikan lap ke-18, mobil MRT05 milik pebalap berusia 23 tahun itu mengalami masalah. Pada saat itu balapan sempat dihentikan setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan Fernando Alonso dan Esteban Gutierrez.

Mobil Rio dan pebalap lainnya masuk ke pitlane karena trek sedang dibersihkan dari puing-puing sisa kecelakaan Alonso dan Gutierrez. Hanya saja, saat berhenti di pitlane sejumlah mekanik melihat ada oli yang berceceran di belakang mobil Rio. Alasan itu membuat Rio akhirnya harus masuk garasi. Menurut aturan F1, mobil yang masuk garasi saat lomba masih berlangsung tiak diperkenankan lagi kembali melanjutkan balapan.

Dalam akun Twitternya, Manor menyebut mobil Rio mengalami kerusakan pada driveline. Setelah dikonfirmasi ke manajer Rio, Piers Hunnisett, diketahui masalah terjadi pada girboks. Tak tahu mana yang benar. Yang pasti, hal tersebut membuat Rio Haryanto gagal melanjutkan balapan.

Ini bukan pertama kali mobil Rio Haryanto bermasalah. Saat menjalani tes pramusim F1 di sirkuit Catalunya, Barcelona, pada awal Maret, mobil Rio juga sempat mengalami kerusakan. Ketika itu, MRT05 milik sang pebalap mengalami kebocoran oli.