Kuasa Hukum La Nyalla Minta Anggota PSSI Tak Memaksa KLB

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 22 Mar 2016, 07:30 WIB
Presiden PSSI, La Nyalla Mattalitti, hadir dalam konferensi pers setelah bertemu dengan delegasi FIFA-AFC di Kantor PSSI, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (3/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Bandung - Presiden PSSI La Nyalla Mattalitti tidak menghadiri panggilan Kejaksaan Tinggi Jatim. Orang nomor atu di PSSI itu mengajukan permohonan agar pemeriksaan dirinya ditunda. Hal itu disampaikan kuasa hukumnya, Ahmad Riyadh, Senin (21/3/2016).

Riyadh yakin, bahwa dalam perkara yang disangkakan La Nyalla, tidak ada lagi kerugian negara berdasarkan aturan dan undang-undang mana pun. Karena itu, ia meminta Kejaksaan Tinggi Jatim menunda pemeriksaan terhadap La Nyalla.

Pemeriksaan dirasa perlu ditunda karena keabsahan penetapan La Nyalla sebagai tersangka harus diuji di praperadilan. "Demi kepastian hukum dan menghormati proses peradilan, kami meminta Kejati Jatim untuk menunda pemeriksaan,” katanya.

Advertisement

Tak hanya itu, karena proses praperadilan belum selesai, ia juga berharap Kejati Jatim tidak memaksakan diri untuk memeriksa La Nyalla.

Baginya, status La Nyalla sebagai presiden PSSI sendiri tetap aman. Bahkan ia optimistis, La Nyalla akan terbebas dari perkara yang disangkakan, sebab menurut dia tidak ada bukti La Nyalla melakukan tindakan yang merugikan negara.

Karena itu, ia meminta semua pihak yang menginginkan KLB PSSI agar tidak menghukum La Nyalla sebelum statusnya terpidana, atau berkekuatan hukum tetap.

“Masih ada praperadilan, Pak La Nyalla belum tentu bersalah. Mari kita saling menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” terang pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Arbitrase PSSI.

Seperti diketahui, sesaat setelah penetapan La Nyalla sebagai tersangka kasus penyelewengan dana hibah Pemprov ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim sebesar Rp 5 miliar, banyak pihak yang meminta agar KLB PSSI dengan agenda penggantian Presiden PSSI segera digelar.

Sebelumnya, setelah La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka, klub-klub pendukung KLB semakin gencar menyuarakan aspirasi mereka. Di antaranya PSS Sleman, PSIS Semarang, dan Persis Solo.

Memang, suara pendukung KLB PSSI masih dari klub Divisi Utama dan amatir karena mereka merasa tidak nyaman dengan situasi sepak bola saat ini, di mana hanya klub ISL yang merasakan turnamen elite.