7 Fakta Menarik di Balik Gelar Sony di Singapura Terbuka

oleh Oka Akhsan diperbarui 17 Apr 2016, 22:03 WIB
Tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, membuat kejutan besar dengan menjuarai Singapura Terbuka Super Series 2016. (Bola.com/PBSI)

Bola.com, Jakarta - Prestasi luar biasa ditorehkan Sony Dwi Kuncoro pada turnamen bulutangkis Singapura Terbuka Super Series 2016. Sama sekali tak diunggulkan, Sony sanggup membuat kejutan besar dengan keluar sebagai juara.

Sony menjadi kampiun setelah pada laga final di Singapore Indoor Stadium, Minggu (17/4/2016), mengalahkan Son Wan-ho (Korea Selatan). Pemain ranking 56 BWF itu menang dalam tiga gim selama satu jam tiga menit dengan skor 16-21, 21-13, 14-21.

Advertisement

Kemenangan Sony memastikan Indonesia meraih gelar terbanyak di Singapura Terbuka Super Series 2016. Tim Merah-Putih total menyabet dua titel. Satu titel lagi dipersembahkan pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang menang walkover (WO).

Berikut tujuh fakta menarik di balik gelar Sony Dwi Kuncoro pada Singapura Terbuka Super Series 2016:

1. Karena rankingnya rendah, Sony mesti merangkak dari babak kualifikasi. Total Sony melakoni tujuh laga menghadapi lawan yang berasal dari enam negara, termasuk Indonesia, untuk merengkuh gelar juara.

2. Sony cuma mengalahkan satu pemain unggulan dalam perjalanan menuju tangga juara. Namun, sosok yang dikalahkan Sony bukan pemain sembarangan. Dia adalah unggulan kedua asal China, Lin Dan, di semifinal. Itu merupakan kemenangan ketiga Sony atas Lin Dan dari 12 pertemuan.

3. Sony memenangi dua laga kualifikasi lewat straight game. Namun, sejak babak pertama, Sony selalu bermain tiga gim untuk meraih kemenangan. Total Sony bermain selama 377 menit sepanjang turnamen. Artinya, dalam usia 31 tahun dia masih punya fisik prima.

4. Gelar Sony di Singapura merupakan titel pertama Indonesia dari nomor tunggal pada turnamen level super series tahun ini. Tiga gelar lain Tim Merah-Putih sebelumnya datang dari sektor ganda, yakni All England (Praveen Jordan/Debby Susanto), India Terbuka Super Series (Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon), dan Malaysia Terbuka Super Series Premier (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir).

5. Bagi Sony, ini merupakan gelar super series kelima sepanjang karier dan pertama dalam enam tahun. Empat titel Sony sebelumnya diraih pada Indonesia Terbuka 2008, Jepang Terbuka 2008, China Masters 2008, dan Singapura Terbuka 2010.

6. Sony saat ini bukan lagi berstatus sebagai pemain pelatnas setelah terdegradasi pada pertengahan 2014. Dia terpental dari Cipayung karena prestasinya menurun akibat dihantam badai cedera.

7. Sebagai pemain non-pelatnas, Sony Dwi Kuncoro kini mengandalkan dana sponsor dan klub (Tjakrindo Masters) untuk mengikuti berbagai turnamen. Guna mengatur segala hal yang berhubungan dengan keikutsertaan pada sebuah turnamen, Sony dibantu oleh sang istri, Gading Safitri, yang berstatus sebagai manajer plus pelatih.