Cara Pemain Arema Cronus Mengenang Pendiri Klub

oleh Iwan Setiawan diperbarui 25 Apr 2016, 06:00 WIB
Pemain Arema Cronus mengheningkan cipta untuk mengenang tiga tahun meninggalnya sang pendiri, Lucky Zaenal jelang laga uji coba melawan Persekam Metro FC, Minggu (24/4/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Ada pemandangan yang berbeda saat Arema Cronus melawan uji coba melawan Persekam Metro FC, Minggu (24/4/2016). Laga uji coba yang digelar di Lapangan Arhanud, Kabupaten Malang itu diawali dengan mengheningkan cipta.

Pemain Arema juga memanjatkan doa dengan khusyuk untuk mengenang 3 tahun meninggalnya sang pendiri, Lucky Zaenal.

"Kami tetap menaruh hormat dan respek kepada beliau," kata Joko Susilo, asisten pelatih Arema yang sempat jadi pemain ketika Lucky masih aktif di manajemen tim.

Advertisement

Lucky wafat di Malang pada 24 April 2013. Sejak 2004, ia menderita Hepatitis C dan kesehatannya terus merosot setiap tahun. Sebelum meninggal, Lucky Zaenal masih sempat jadi sosok bapak bagi tim Arema IPL karena sang istri, Novi Zaenal mengelola tim yang berbeda dengan Arema Cronus itu.

Seperti diketahui, Arema terpecah menjadi dua dan bermain di kompetisi IPL dan ISL tahun 2011. Nama Lucky pun tetap dihormati meski saat ini Arema Cronus menjadi klub yang eksis di persepak bolaan Indonesia.

Tiga asisten pelatih Arema, Joko, Kuncoro, dan Yanuar Hermansyah juga sempat merasakan berada di bawah arahan Lucky pada era 90-an. "Beliau adalah sosok yang keras tapi sayang dengan pemainnya. Seorang motivator juga," kata Kuncoro.

Setelah sang pendiri meninggal dunia tiga tahun lalu, hingga kini Arema masih terpecah Jika Arema Cronus tampil di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, rencananya Arema IPL akan berlaga di Liga Nusantara.

Mereka akan memulai dari kasta sepak bola terbawah demi eksistensi klub. Pasalnya, saat dualisme kompetisi berakhir tahun 2013 silam, Arema IPL mati suri lantaran tidak punya kompetisi.