Jelang Final Liga Champions: Kerja Keras Kroos-Niguez

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 28 Mei 2016, 20:10 WIB
Statistik gelandang Real Madrid, Toni Kroos dan pemain tengah Atletico Madrid, Saul Niguez. Keduanya akan bentrok pada laga final Liga Champions 2015-2016, di Stadion San Siro, Milan, Italia, Sabtu (28/5/2016) atau Minggu (29/5/2016) dini hari WIB.

Bola.com, Milan - Siapa yang lebih kreatif saat kondisi permainan deadlock, akan menjadi pemenang. Prinsip itu pula yang menjadi panduan bagi deretan gelandang Real Madrid dan Atletico Madrid, saat kedua tim bertemu pada final Liga Champions 2015-2016, Sabtu (28/5/2016) atau Minggu (29/5/2016) dini hari WIB.

Kubu Real Madrid memiliki deretan pemain tengah berkualitas, dengan tiga yang paling utama adalah Toni Kroos, Casemiro dan Luka Modric. Sedangkan Atletico Madrid mempunyai Gabi, Koke dan Saul Niguez.

Advertisement

Setiap pemain tengah memiliki peran berbeda. Publik bakal menunggu penampilan Toni Kroos dan Saul Niguez. Dua gelandang ini punya fungsi berbeda, namun berada dalam satu jalur. Tak heran, perjumpaan keduanya akan menjadi pertarungan menarik.

Bahkan, bisa saja keduanya menjadi penentu pertandingan. Maklum, baik Kroos ataupun Niguez, punya senjata mematikan, yakni sepakan jarak jauh dengan presisi tinggi.

Secara statistik, sepanjang musim ini, dua pemain ini punya angka-angka yang tak terlalu jauh. Hal itu menggambarkan peran yang tergolong vital, meski minim kontribusi mencetak gol.

Toni Kroos bermain pada 43 partai sepanjang musim ini, dengan 3.668 menit bermain di lapangan. Ia mampu menuai 1 gol, plus 1,8 tembakan per pertandingan, sukse 2 kali menciptakan kreasi, 2 tekel per partai, 1 pelanggaran per pertandingan dan 1,2 intersep per permainan.

Walhasil, gelandang timnas Jerman tersebut mampu menjadi pemain yang paling banyak melepaskan umpan sukses ke area lapangan lawan, yakni 554 kali. Andai Real Madrid menaklukkan Atletico Madrid, ia akan menjadi pemain ke-13 yang berhasil mengangkat trofi Liga Champions dengan dua klub berbeda.

Sisi negatif Kroos kala bersua Atletico Madrid hanya rekor pertemuan. Pemain berusia 26 tahun ini baru sekali unggul pada 10 perjumpaan di kompetisi resmi. "Kerja keras berada di semua lini, dan itu membuat kami harus bekerja keras. Atletico sudah menunjukkan itu sepanjang musim," cetus pemain berpostur 182 cm ini.

Berbeda dengan Kroos, performa Niguez cenderung mengejutkan. Ia dianggap muncul dari tempat tersembunyi secara tak terduga. Pemain ini sudah berlaga 43 kali dengan koleksi 3.225 menit di lapangan hijau. Ia tergolong produktif, dengan koleksi 7 gol.

Perbedaan dengan Kroos dalam urusan produktivitas juga terlihat pada level total tembakan. Ia mampu mencatat 1,5 tembakan per partai, catatan 2,8 tekel per partai, pelanggaran 1,4 per partai dan mampu membuat 1,8 intersep per pertandingan.

Niguez juga memiliki catatan bagus saat bersua Real Madrid. Pada 8 kali perjumpaan kontra Los Blancos, pemuda berusia 21 tahun ini mampu mengoleksi 4 kemenangan. Bagi Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, sosok Niguez menjadi senjata rahasia.

Kemampuan jelajah serta daya kejut Niguez, memberi Atletico Madrid peluang merepotkan Real Madrid. "Dia selalu bermain dengan memaksimalkan energi, dan seperti tak menghitung waktu bermain. Dia sungguh menakjubkan, dan itu yang akan membuat seluruh tim akan mengeluarkan tenaga secara maksimal," tukas Simeone.

Sumber: Sport.es, Lab Bola

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait