Insiden Pengeroyokan Wasit di Sleman Masuk Sidang Komdis ISC

oleh Gerry Anugrah Putra diperbarui 08 Agu 2016, 16:22 WIB
Kericuhan pada pertandingan PSS kontra Persinga di ISC B 2016 akan masuk dalam agenda sidang Komdis ISC. (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Jakarta - Kericuhan dalam laga Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 antara PSS Sleman kontra Persinga Ngawi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (7/8/2016), masuk dalam pantauan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen.

Laga panas tersebut diwarnai pengeroyokan terhadap asisten wasit Asep Rohandi dari Bandung oleh pemain Persinga Ngawi. Penyebab tindakan anarkistis itu, para pemain Persinga tak terima dengan keputusan asisten wasit yang mengesahkan gol PSS yang dicetak  Tri Handoko.

Advertisement

Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha, mengungkapkan bila tindakan pengeroyokan yang dilakukan pemain Persinga Ngawi tidak bisa ditoleransi. Menurut Tisha, tindakan tersebut sangat mencoreng sepak bola Indonesia.

"Kami akan menghukum mereka yang terkait dengan pemukulan wasit. Kami sangat tidak mentoleransi semua tindakan indisipliner yang bisa mencoreng makna sepak bola yang sebenarnya,” ujar Ratu Tisha kepada Bola.com.

Namun, Tisha belum bisa berkomentar lebih lanjut perihal hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada Persinga Ngawi. Komisi Displin (Komdis) ISC akan memutuskan hukuman apa yang akan diterima oleh pelaku tindakan indispliner di lapangan, setelah rapat Komdis yang biasa digelar pada tengah pekan.

"Komdis akan bersidang dan nanti hukuman apa yang diterima oleh Persinga ditentukan dalam sidang itu," tandas Ratu Tisha.

Selain laga PSS kontra Persinga yang akhirnya dimenangi tuan rumah dengan skor 3-0, pertandingan di pentas ISC B 2016 antara Laga FC melawan Sidoarjo United Stadion Pogar R. Soedrasono, Bangil, Pasuruan (6/8/2016) juga dihiasi baku hantam pemain dari kedua tim.