McLaren Pertimbangkan Ganti Mesin dari Honda ke Mercedes

oleh Oka Akhsan diperbarui 17 Mar 2017, 10:20 WIB
McLaren dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi meninggalkan Honda dan kembali memakai power unit Mercedes. (Autosport)

Bola.com, London - McLaren dikabarkan sedang mempertimbangkan berpisah dengan pemasok power unit mereka, Honda. Tim yang bermarkas di Woking, Inggris, itu ingin kembali berpartner dengan Mercedes.

McLaren pernah memakai mesin Mercedes pada 1995-2014. Selama 20 tahun menggunakan mesin Mercedes, McLaren meraih satu titel konstruktor (1998) dan menyabet tiga gelar pebalap lewat Mika Hakkinen (1998-1999) dan Lewis Hamilton (2008).

Advertisement

Pada 2013, McLaren meneken kontrak jangka panjang dengan Honda. McLaren meninggalkan Mercedes karena merasa mustahil menjuarai F1 lagi tanpa menjadi partner resmi pabrikan mesin.

Dalam lima tahun terakhir kerja sama dengan Mercedes, McLaren hanya berstatus sebagai tim customer. McLaren bukan lagi partner resmi pabrikan seperti pada 15 tahun pertama.

Namun, alih-alih kembali menjadi tim papan atas, McLaren malah terpuruk bersama Honda. Dalam dua musim terakhir, McLaren terlempar dari posisi lima besar klasemen tanpa sekalipun naik podium.

Hingga saat ini, McLaren belum memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan. Performa McLaren pada tes pramusim F1 2017 sangat buruk. Mobil mereka lambat dan tak reliabel.

Sang pebalap Fernando Alonso mengatakan masalah utama McLaren saat ini hanya tinggal mesin Honda. Racing director Eric Boullier menambahkan McLaren pasti bisa bersaing meraih kemenangan pada setiap balapan jika memakai mesin Mercedes.

Situs BBC pada Kamis (16/3/2017) melaporkan McLaren mulai membuka opsi meninggalkan Honda dan telah melakukan pendekatan informal kepada Mercedes yang mendominasi F1 sejak 2014. McLaren khawatir bakal kehilangan banyak hadiah uang, sulit medapatkan sponsor besar, dan terancam ditinggal Alonso jika terpuruk lagi pada F1 2017. Kontrak Alonso bersama McLaren akan habis pada akhir 2017.

Terkait isu tersebut, McLaren belum memberikan jawaban pasti. "Harus diakui tes pramusim F1 2017 sangat menantang dan hasilnya mengecewakan. Kami terus bekerja keras dengan Honda untuk mencari solusi masalah ini. Bersama Honda kami memang sedang mempertimbangkan beberapa opsi, tapi kami tak akan mengomentari spekulasi di media," kata juru bicara McLaren kepada GPUpdate.

Memutus ikatan kerja sama dengan Honda untuk menyeberang ke Mercedes bukan perkara mudah bagi McLaren. Mereka juga harus siap menanggung beberapa konsekuensi dari sisi finansial.

McLaren mendapat pemasukan bersih senilai hampir 100 juta dolar AS atau sekitar 1,3 triliun rupiah per tahun dari kontrak jangka panjang eksklusif dengan Honda. Mereka juga medapat power unit secara gratis, bukan membayar 17 juta euro (Rp 243 miliar) per tahun sebagai tim customer Mercedes. Selain itu, Honda juga membayar setengah gaji pebalap dan memberikan kontribusi besar dari sponsorship.