Ilham Jaya Kesuma Sentil Penyerang Muda Lokal di Liga 1 2017

oleh Ario Yosia diperbarui 30 Apr 2017, 11:15 WIB
Ilham Jaka Kesuma (tengah), kritisi daya juang penyerang muda lokal di pentas Liga 1.

Bola.com, Jakarta - Walau tak lagi aktif bermain, Ilham Jaya Kesuma, masih intens memperhatikan perkembangan sepak bola Tanah Air. Ia mengaku gelisah melihat fakta minimnya jam terbang penyerang lokal di klub-klub kontestan Liga 1 2017. Kritik membangun pun ia lontarkan.

Pemain yang jadi Top Scorer Piala AFF 2004 dengan torehan tujuh gol tersebut melihat belum ada lagi penyerang lokal ikut dalam persaingan elite perburuan torehan gol terbanyak di pentas kompetisi.

Advertisement

"Yang saya maksud striker alias penyerang tengah ya. Setelah era saya kemudian Bambang Pamungkas, belum ada lagi penyerang yang unjuk ketajaman. Ironisnya karena minimnya jumlah striker, Timnas Indonesia sampai harus mengimpor pemain naturalisasi," ujar Ilham saat dijumpai di sela-sela acara Bintang-Bola Anniversary di Lapangan Futsal Hanggar, Pancoran, Jakarta, Sabtu (29/4/2017).

Ilham melihat hal itu terjadi karena kesempatan bermain para penyerang lokal kian minim di level klub.

"Kalau di era saya penyerang lokal banyak dapat tempat. Dengan skema 3-5-2 atau 4-4-2 biasanya penyerang lokal dapat kesempatan bermain berduet dengan striker impor. Bahkan ada juga klub yang berani memainkan dua pemain sekaligus, seperti saya dengan Zaenal Arif di Persita Tangerang. Sekarang situasinya tidak seperti itu," ujar pemain yang dua kali jadi penyerang tertajam di kompetisi Liga Indonesia tersebut.

Perubahan skema main berperan memperkecil peran penyerang lokal. Tampil dengan formasi 4-2-3-1, 4-5-1, serta 4-3-3, klub-klub hanya butuh seorang target man. Biasanya posisi ini sudah dikuasai legiun asing.

"Tapi semestinya striker lokal jangan menyerah dengan keadaan. Saat dapat kesempatan bermain mereka harus membuktikan kualitas dengan unjuk ketajaman. Saya melihat daya juang pemain-penyerang lokal, terutama pemain belia agak kurang. Mereka kurang fight. Akhirnya rata-rata di antara mereka kurang dapat kepercayaan dari pelatih sebagai pemain inti," ujar Ilham Jaya Kesuma yang pensiun karena cedera lutut kambuhan.

"Situasi seperti saat ini agak menyedihkan, karena kalau bicara sejarah dari masa ke masa Indonesia selalu melahirkan bomber-bomber tajam berkualitas. Mulai dari Ramang, Sujipto Soentoro, Bambang Nurdiansyah, Ricky Yakobi, Widodo Cahyono Putro, Rochi Putiray, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni, saya atau juga Bambang Pamungkas," kata Ilham.

Secara khusus pria kelahiran Palembang, 19 September 1978 itu menyebut nama Lerby Eliandry, satu-satunya penyerang lokal Indonesia dengan kualitas di atas rata-rata. "Ia tinggal mengasah konsistensi mencetak gol. Skill-nya lumayan oke, sundulannya pun amat mematikan. Yang terakhir ini jadi kekuatan utama sang pemain. Ia punya potensi jadi striker berkelas," ucap Ilham Jaya Kesuma.

 

Berita Terkait