2 Harapan Lifter Nasional Pengumpul Uang Receh asal Sumbar

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 27 Mei 2017, 19:45 WIB
Sandra Diana Sari, lifter yang mengumpulkan uang receh untuk tampil di Kejuaraan Nasional, berharap bisa mendapatkan donasi dari pemerintah. (dok. pribadi).

Bola.com, Jakarta - Atlet angkat berat nasional, Sandra Diana Sari, berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan untuk dirinya dan para atlet lain yang terpaksa mengumpulkan uang receh demi menyambung hidup. Tak hanya bantuan uang, Sandra juga berharap pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyediakan peralatan latihan yang layak.

Advertisement

Sandra Diana Sari mendadak terkenal setelah melakukan aksi mengumpulkan uang receh di jalanan Kota Padang beberapa waktu lalu. Aksi itu dilakukan demi menyambung hidup sembari mengumpulkan uang untuk bisa tampil ke Kejuaraan Nasional Angkat Berat yang akan digelar di Medan, Sumatra Utara, Oktober 2017.

Ironisnya, Sandra merupakan atlet nasional yang baru mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Angkat Berat Asia 2017.

Pada ajang yang digelar di Bandung, Jawa Barat, tersebut, Sandra menyumbang empat medali emas dari kelas 52 kg junior putri, yakni nomor lomba squat (170 kg), bench press (170 kg), deadlift (170 kg), dengan total angkatan 430 kg. Ironisnya, prestasi yang dipersembahkan Sandra tak sejalan dengan penghargaan yang diterimanya.

"Saya berharap diberi bantuan oleh pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga atau swasta. Bantuan bisa berupa donasi uang dan juga alat latihan," kata Sandra kepada Bola.com melalui pesan instan, Sabtu (27/5/2017).

"Kalau bisa, pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang memiliki rezeki berlebih mohon membantu saya agar bisa beli barbel besi standar karena saat ini latihannya masih pakai barbel semen."

"Saya juga sebelumnya ingin meminta maaf kepada semua pihak yang terganggu atas aksi pengumpulan uang tersebut. Saya tidak bermaksuk merendahkan pihak manapun, kami para atlet sebenarnya hanya ingin dihargai dan diperhatikan," ujar Sandra.

Saat ini, Sandra Diana Sari menghabiskan hari-harinya untuk bekerja di salah satu rumah makan di Kota Padang, Sumatra Barat. Dara kelahiran Payakumbuh, 4 mei 1995 itu harus bekerja pagi sampai sore demi upah harian sebesar Rp 70 ribu.

Sementara itu, Ketua Dewan Penyantun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatra Barat, Sengaja Budi Syukur, menilai Sandra hanya menjadi korban kepentingan pihak tertentu.

"Dia itu cuma korban ekspoitasi dari pihak tertentu. Kasihan kan jadinya kalau begini. Lagipula aksi seperti itu tentu hanya membuat malu dan opini masyarakat yang menjadi liar. Jadi, tolonglah tak usah macam-macam seperti itu," kata Budi ketika dihubungi Bola.com

"Pada kejuaraan Asia lalu kan dia turun di kelas 52 kg. Dia dipilih karena atlet-atlet andalan nasional sedang sibuk sehingga tidak turun. Dia juga hanya melawan India di kelas tersebut, jadi apa yang istimewa?" ujar Budi.

Budi pun meminta agar pihak yang memperalat Sandra Diana Sari untuk tidak mengulangi aksi tersebut. "Hancur karier anak itu hanya dengan aksi yang memalukan seperti ini. Sudahlah, kalau mau dibimbing atlet jangan bimbing dia dengan cara seperti ini. Kasihan kalau ditunggangi untuk kepentingan pribadi semata," tegas Budi.

Berita Terkait