Arema Ingin Ada Regulasi Pemain ASEAN di Liga 1 2018

oleh Iwan Setiawan diperbarui 19 Nov 2017, 14:45 WIB
Arema ingin asing pemain dari ASEAN. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC tampaknya sangat getol menyuarakan adanya tambahan kuota pemain asing pada kompetisi musim depan. Kini manajemen tim berjulukan Singo Edan ini berharap operator kompetisi musim depan memberlakukan kuota 3+1+1.

Artinya, tiga pemain asing non Asia, satu asing Asia, dan satu asing dari Asia Tenggara (ASEAN). Sebelumnya, Arema sudah menyuarakan agar regulasi marquee player diganti dengan pemain asing non Asia.

"Tidak bisa dimungkiri jika kehadiran pemain asing jadi daya tarik tersendiri agar penonton datang ke stadion karena mereka bisa mendongkrak permainan tim," jelas Ruddy Widodo, General Manager Arema.

Advertisement

Khusus untuk pemain ASEAN, Arema mulai tertarik dengan pemain dari Thailand dan Malaysia. Alasannya, kedua negara tersebut masih jadi yang berpretasi di kawasannya. Thailand sejak lama memang menguasai ASEAN.

Kebetulan pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo, punya banyak jaringan pelatih di Negeri Gajah Putih karena dia sempat menjalani kursus kepelatihan di Thailand pada pada tahun 2017 sehingga dia akan punya banyak masukan pemain potensial di Thailand dari para pelatih di negara itu.

Sedangkan Malaysia, pertimbangannya punya Bahasa Melayu yang mirip dengan Indonesia sehingga mereka tidak akan kesulitan beradaptasi.

"Regulasi pemain ASEAN informasinya akan diterapkan di Liga Malaysia. Karena itu ada beberapa pemain Indonesia yang didekati klub Malaysia. Kabarnya seperti Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn," sambung Ruddy.

Sebelumnya, Arema pernah sukses dengan pemain dari Singapura. M. Ridhuan dan Noh Alam Shah. Keduanya direkrut Arema setelah tampil apik pada Piala AFF 2007 bersama Timnas Singapura. Ridhuan dan Alam Shah berhasil membawa Arema juara di ISL 2009-2010.

Setelah itu, Arema punya striker Timnas Malaysia, Safee Sali. Pemain bertubuh gempal itu merupakan warisan dari tim Pelita Jaya. Namun, Safee hanya sekali gabung Arema dalam uji coba melawan Timnas bentukan KPSI pada pra musim 2013.

Setelah itu dia dipersoalkan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) karena bermain melawan timnas yang tidak sah kantaran waktu itu PSSI memiliki timnas lain bentukan dari kompetisi IPL.

Demi kelanjutan karier Safee, akhirnya dia dipinjamkan ke klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim. Status Safee akhirnya dipatenkan klub itu karena Arema juga agak keberatan dengan nilai kontraknya yang fantastis. Waktu itu dia merupakan pemain asing dengan kontrak tertinggi.

Berita Terkait