IBL 2017-2018 Diharapkan Bebas Kasus Pengaturan Skor

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 23 Nov 2017, 19:14 WIB
Direktur Utama IBL, Hasan Gozali, berharap pertandingan-pertandingan di musim 2017-2018 bebas pengaturan skor. (Bola.com

Bola.com, Jakarta - Direktur Utama Indonesia Basket League (IBL), Hasan Gozali, menyayangkan kasus pengaturan skor yang terjadi musim lalu. Dia berharap hal semacam itu tidak terjadi lagi musim ini dan akan tegas menindak pelaku yang terlibat.

Advertisement

"Kasus ini sangat disayangkan terjadi, akan tetapi kami akan tegas pada prinsipnya. Kami harapkan dengan keterbukaan ini bisa menghindari kejadian pengaturan skor lainnya," kata Hasan Gozali kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Seperti diketahui, Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) melalui IBL resmi menjatuhkan sanksi kepada delapan pemain dan satu ofisial dari klub Siliwangi Bandung karena terlibat dalam pengaturan skor pertandingan musim ini.

Delapan pemain yang terlibat adalah Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Harlusdityo, Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Surawi, Robertus Riza Raharjo, dan Zulhilmi Fatturoham (ofisial).

Kesembilan orang tersebut mendapatkan hukuman beragam dari Perbasi, mulai dari yang paling ringan dua tahun dan yang terberat lima tahun dilarang berkecimpung di kancah basket nasional. Hasan Gozali menegaskan jika kasus pengaturan skor terjadi lagi musim ini maka pihaknya tidak segan-segan akan menambah berat hukuman.

"Hukuman yang sudah kami jatuhkan kepada delapan pemain yang sudah diketahui diharapkan tidak ada lagi kejadian penganturan skor di masa depan. Seandainya terjadi lagi, hukuman akan kami tambah beratkan," ucap Hasan Gozali.

IBL 2017-2018 diikuti 10 klub basket Indonesia. Musim ini, IBL akan dimainkan di delapan kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, dan Cirebon.

Berita Terkait