Hadapi Filipina di Piala Davis, Indonesia Andalkan Petenis Muda

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 01 Feb 2018, 17:37 WIB
Konferensi pers jelang laga Indonesia melawan Filipina dalam ajang Davis Cup 2018, 3-4 Februari 2018. (Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman)

Jakarta Tak ada nama Christopher Rungkat dalam tim Indonesia yang akan tampil menghadapi Filipina dalam ajang Piala Davis 2018. Kali ini, Indonesia justru mengandalkan petenis-petenis berusia belia.

Filipina menjadi lawan Indonesia pada babak pertama Piala Davis Grup II Zona Asia Oceania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK), 3-4 Februari 2018. Persiapan yang mereka lakukan untuk menghadapi laga itu sudah berlangsung selama sebulan.

Advertisement

"Kami sudah menyeleksi delapan pemain, terpilih lima pemain. Kami hanya punya waktu satu bulan untuk persiapan, persiapan tanpa pertandingan, cuma simulasi antarpemain. Tapi saya rasa persiapan itu sudah cukup bagi kami untuk melawan Filipina," kata non-playing captain Indonesia, Febi Widhianto, Kamis (1/2/2018).

Meski tak diperkuat Christo, petenis berpengalaman di Indonesia, Febi tetap yakin pasukannya bisa menghadapi Filipina dengan tangguh. Terlepas dari usia para penggawa yang masih cukup muda, Febi percaya bahwa laga itu akan dijadikan kesempatan untuk unjuk gigi.

Seperti diketahui, untuk melawan Filipina di Piala Davis 2018, Indonesia diperkuat David Agung Susanto (26), Anthony Susanto (20), Fitriadi M Rifqi (19), M Althaf Daifullah, dan Justin Barki (17). Meski begitu, Febi menegaskan bahwa ini adalah skuat terbaik Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Tetap Optimistis

Konferensi pers jelang laga Indonesia melawan Filipina dalam ajang Davis Cup 2018, 3-4 Februari 2018. (Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman)

"Ini adalah komposisi terbaik dari yang terbaik. Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan kami. Semoga kesempatan yang didapat para pemain muda ini bisa dimaksimalkan untuk memenuhi ekspektasi," ungkap Febi.

Keputusan menurunkan pemain muda juga menjadi kesempatan untuk tenis Indonesia melakukan regenerasi. Ke depannya, diharapkan tim Merah Putih tak lagi hanya bergantung pada satu atau dua pemain saja.

"Kami memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk menjadi pelapis pemain atas. Ke depannya semoga muncul Christo Christo yang lainnya. Karena kami tak mau bergantung dari satu pemain saja," tegas Febi.

Sumber: Liputan6.com