Tatap MotoGP 2018, Vinales Keluhkan Kondisi Motor

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2018, 13:19 WIB
Pembalap MotoGP, Maverick Vinales. (AP/Rui Vieira)

Jakarta Tim Movistar Yamaha masih dihantui berbagai masalah selama menjalani tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Internasional Chang. Keluhan itu datang dari Maverick Vinales yang menyebut bahwa pengaturan perangkat elektronik mengaku sangat buruk.

"Saya merasa sangat buruk dengan motor baru Yamaha. Sebenarnya saya tidak mengharapkannya," kata Vinales seperti dikutip dari Sky Sports.

Advertisement

Pada tes pramusim MotoGP kedua tahun ini, Tim Yamaha memang memfokuskan pada masalah ban Michelin.

Maklum, Sirkuit Internasional Chang baru akan menggelar MotoGP untuk kali pertama, Oktober mendatang, sehingga pabrikan Jepang ini mencoba memahami perilaku ban.

Namun, Vinales yang menyukai gaya balap agresif mengatakan bahwa untuk menjaga degradasi ban Michelin di lintasan sepanjang 4,5 km tersebut masih jauh dari harapan.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Kekurangan Yamaha

Aksi pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales pada balapan MotoGP Inggris 2017 di Sirkuit Silverstone, Minggu (27/8/2017). (AP Photo/Rui Vieira)

"Menemukan pengaturan yang ideal masih sangat jauh, padahal keteraturan trek Buriram dan juga tikungan cepatnya, seharusnya menjadi poin yang mendukung Yamaha. Kami belum memiliki peralatan elektronik yang terkendali," kata Vinales.

"Selanjutnya, kami kekurangan set-up yang bagus untuk menyederhanakan pekerjaan pada perangkat elektronik. Sekarang kita harus mencari tahu apa yang salah, karena kita belum mengetahuinya," sesalnya.

3 dari 3 halaman

Cari Solusi

Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Maverick Vinales, melakukan selebrasi di atas motornya setelah berhasil finis pertama pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Minggu (26/3). Vinales mengalahkan Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi. (Karim JAAFAR/AFP)

Vinales sepertinya sudah mengoreksi bagian mana saja yang harus diperbaiki. Namun begitu, pembalap yang dikenal dengan julukan Top Gun tidak dapat melakukan tindakan lebih jauh lagi untuk mencari solusinya. Pasalnya, itu adalah tugas para mekanik.

"Semuanya ada di tangan teknisi. Saya hanya bisa mengatakan apa yang saya rasakan. Sekarang kami harus bekerja dalam arah yang berbeda, karena kami belum bekerja dengan benar selama satu setengah tahun. Sekarang saatnya mencari solusi. Jika tidak, maka akan sangat sulit bagi kami untuk kompetitif," ujar Vinales. (David Permana)

Sumber: Liputan6.com