Kecerdikan Tim Pelatih PB PASI yang Berbuah Medali Perak Asian Games 2018

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 31 Agu 2018, 08:15 WIB
Lalu Muhammad Zohri (dua kanan) bersama Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara menunjukkan medali perak usai bertanding di final lari 4x100 meter cabang olahraga atletik Asian Games 2018 di Jakarta, Kamis (30/8). (AP Photo/Bernat Armangue)

Bola.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, menyebut pihaknya punya alasan khusus di balik penetapan nama dan urutan pelari nomor estafet 4x100 meter yang turun di Asia Games 2018

Advertisement

Tim estafet 4x100 putra Indonesia sebenarnya dihuni lima nama yakni Yaspi Boby, Fadlin, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara. Namun, nama pertama akhirnya sama sekali tidak dilibatkan sejak kualifikasi sampai final.

Tim kepelatihan PB PASI akhirnya menunjuk Bayu Kertanegara untuk mengisi posisi Yaspi Boby. Menurut Tigor, keputusan tersebut diambil dengan berbagai pertimbangan.

"Tim ini terbentuk dengan cara yang menarik karena kami harus melalui analisis tim pelatih, beberapa kali uji coba, pergantian pelari, dan penempatan posisinya pun diubah-ubah," kata Tigor.

"Posisi awalnya tadi tak seperti ini. Pelari terakhir sebenarnya Yaspi Boby. Namun, kami memutuskan pilihan kepada Bayu," ucap Tigor.

Keputusan tersebut terbukti jitu. Dengan formasi Fadlin, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Baru Kertanegara, tim estafet 4x100 putra Indonesia sudah menjanjikan sejak awal kualifikasi. Mereka sukses memecahkan rekor nasional sekaligus menjadi yang tercepat ketiga dengan catatan waktu 39,03 detik.

Pada babak final yang berlangsung Kamis (30/8/2018) malam WIB, komposisi pelari yang sama juga membuktikan kualitasnya. Lalu Muhammad Zohri dkk finis diperingkat kedua sekaligus menyabet medali perak Asian Games 2018 dengan catatan waktu 38,77 detik.

Berita Terkait