Persikmania Meninggal saat Menyaksikan Laga Persik Vs Persinga

oleh Gatot Susetyo diperbarui 08 Des 2018, 22:10 WIB
Ilustrasi - di tribun utama sebelah selatan VIP inilah Misbahudin meninggal karena serangan jantung saat Persik menjamu Persinga di Stadion Brawuijaya, Kota Kediri, Sabtu (8/12/2018). (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Kediri - Kabar duka mewarnai keberhasilan Persik lolos ke babak 8 besar Liga 3 2018. Laga Persik kontra Persinga yang berjalan ketat di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (8/12/2018), membuat Misbahudin meninggal dunia.

Pria berusia 62 tahun ini menyaksikan pertandingan yang dimenangi Persik dengan skor 2-1 itu di tribune utama sebelah selatan. Beberapa saat setelah babak kedua dimulai, terlihat keributan di tribune yang juga ditempati Pastimania, pendukung Persinga.

Advertisement

"Ada beberapa kemungkinan penyebab meninggalnya Misbahudin. Pertama, mungkin dia tegang melihat pertandingan karena skor saat itu masih 1-1. Persik menyerang terus, tapi tak terjadi gol. Jadi, dia terbawa atmosfer pertandingan," tutur Widodo, Ketua Panpel Persik.

Kemungkinan lain, lanjut Widodo, almarhum kaget karena di tribune utama terjadi keributan kecil antara Persikmania dengan Pastimania. "Tapi, kemungkinan ini sangat kecil jadi penyebab meninggalnya Misbahudin. Saya lihat antara kedua suporter hanya saling teriak, tak ada aksi saling lempar atau bentrokan," jelas Widodo.

Misbahudin mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD Gambiran II, Kota Kediri. Hasil pemeriksaan dari RSUD, suporter sepuh yang tinggal di Jalan Pamenang Gg. VI RT 01/RW 07, Desa Katang, itu meninggal karena serangan jantung.

"Data medis yang kami peroleh dari RSUD Gambiran II dan informasi dari keluarga, almarhum punya riwayat hipertensi dan penyakit jantung karena suasana pertandingan yang tegang memicu serangan jantung. Jadi, almarhum bukan korban kerusuhan suporter," tutur Widodo.

Seusai pertandingan perwakilan manajemen, pemain, dan panpel Persik ke rumah duka almarhum Misbahudin.

"Sebagai bentuk belasungkawa, kami memberi santunan Rp1 juta. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT. Keluarganya diberi kesabaran dan tawakal menerima ujian ini," ujar Widodo.

Berita Terkait