Jalan Terjal yang Dilalui Persija untuk Bisa Menembus Fase Grup Liga Champions Asia

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 02 Feb 2019, 08:01 WIB
Pemain Persija Jakarta, Rezaldi Hehanusa, Fitra Ridwan dan Asri Kabar, tampak kecewa usai disingkirkan Home United pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Persija takluk 1-3 dari Home United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Persija mengalami ujian berat untuk menembus fase grup Liga Champions Asia. Selain dari kualitas lawan-lawan yang akan dihadapi, faktor non teknis juga menjadi penghalang.

Advertisement

Ujian pertama Macan Kemayoran datang dari Home United. Klub Liga Utama Singapura itu akan menjadi lawan perdana Bambang Pamungkas dkk. dalam fase kualifikasi.

Home United memiliki keuntungan menggelar pertandingan di hadapan publiknya sendiri karena koefisien Liga Singapura lebih tinggi daripada Indonesia.

Situasi itu tentunya menjadi kerugian bagi Persija. Pertama, mereka mustahil mendapat dukungan penuh dari para Jakmania. Kedua, pasukan Ivan Kolev pun harus beradaptasi dengan rumput sintetis yang ada di Stadion Jalan Besar, yakni kandang Home United.

Persija juga memiliki tren negatif ketika melawan Home United. Pada pertemuan terakhir pada semifinal Piala AFC 2018, tim Ibukota menyerah dengan agregat 3-6 dari sang lawan.

Kendati bisa mengalahkan Home United, Persija sudah ditunggu Newcastle Jets. Klub asal Australia itu merupakan tim yang tengah naik daun. Performa konsisten membuat mereka mengakhiri musim lalu di peringkat kedua.

Selain itu, Newcastle Jets juga memiliki pengalaman bermain di Liga Champions Asia pada 2009. Namun, langkahnya terhenti oleh Pohang Steelers (Korea Selatan).

Peluang tim ibu kota mengalahkan Newcastle Jets tentunya masih terbuka karena sepak bola tidak ditentukan dengan statistik. Andai bisa mengatasi perlawanan wakil Australia, Macan Kemayoran sudah dinanti Kashima Antlers.

Klub ini merupakan adangan terakhir Persija menembus Liga Champions Asia. Namun, ambisi tim Ibukota meraih kemenangan diragukan karena Kashima Antlers berstatus juara bertahan.

Kashima Antlers merengkuh gelar juara Liga Champions Asia pada 2018. Namun, mereka tidak bisa langsung menembus fase grup karena menghuni urutan ketiga di klasemen akhir musim lalu.

2 dari 2 halaman

Faktor Non Teknis

Bruno Matos salah satu pemain asing Persija yang terkendala ITC (Bola.com/Yoppy Renato)

Selain lawan-lawan berat yang akan dihadapi, Persija juga dihantui faktor non teknis. Mereka gagal memainkan empat pemain anyar, antara lain Neguete, Ryuji Utomo, Jahongir Abdumuminov, dan Bruno Matos karena regulasi International Transfer Certificate (ITC).

Situasi itu tentunya akan mengurangi kekuatan Persija di pentas Asia. Kolev lantas hanya bisa memainkan muka-muka lama saat bersua para tim itu di babak kualifikasi.

Akan tetapi, Persija mendapat tambahan kekuatan setelah meminjam Jaimerson da Silva dan Alberto Goncalves (Beto) dari Madura United. Mereka diproyeksikan membantu Persija untuk kualifikasi Liga Champions Asia.

Berita Terkait