Bola.com, Manchester - Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, marah-marah di ruang ganti pemain setelah timnya keok 0-3 dari Barcelona pada leg kedua perempat final Liga Champions di Camp Nou, Rabu (17/4/2019) dini hari WIB. Dia menyebut beberapa pemain tak tampil 100 persen sehingga belakangan MU mendulang hasil mengecewakan.
Menurut Metro.uk seperti dilansir The Sun, Jumat (19/4/2019), Solskjaer awalnya hanya duduk diam di ruang ganti sembari tangannya memegangi kepala. Dia kemudian berdiri dan menghampiri para pemain Setan Merah.
Dia mengatakan kepada pemain bahwa mereka membiarkan Manchester United kalah. Solksjaer juga menyebut beberapa pemain tak memberikan penampilan 100 persen.
Solksjaer juga menegaskan pentingnya mengalahkan Everton di Goodison Park pada lanjutan Premier League, Minggu (21/4/2019). Menurut Solskjaer, kekelahan di Goodison Park akan menutup peluang MU merebut tiket ke Liga Champions musim depan.
Setelah menghadapi Everton, MU akan menghadapi jadwal berat sehingga kemenangan di Goodison Park sangat penting. Apalagi saat ini MU masih tercecer di peringkat keenam klasemen sementara Premier League 2018-2019.
Berikutnya Manchester United akan menjamu tim tetangga, Manchester City di Old Traffoord. Kemudian klub raksasa Inggris itu akan mengunjungi markas Chelsea beberapa hari kemudian.
Tetap Didukung Uang Belanja Pemain
Meskipun mencatat start brilian bersama MU sejak ditunjuk menjadi manejer interim pada Desember 2018, Solskjaer kini terancam akan merampungkan musim tanpa gelar dan finis di luar empat besar.
Kekalahan 0-3 dari Barcelona membuat MU tersingkir dari Liga Champions dengan agregat 0-4. Kans Manchester United ke empat besar juga berat.
Meskipun demikian, manajemen Manchester United menjanjikan uang belanja besar yang bisa digunakan Solskjaer untuk membeli pemain yang dibutuhkannya pada bursa transfer musim panas 2019.
Baca Juga
Kim Sang-sik Calon Pelatih Baru Vietnam, Mantan Rekan Setim dan Anak Buah Shin Tae-yong di Korea Selatan
5 Pemain yang Dijagokan Cristiano Ronaldo pada 2015: Sempat Bersinar, 7 Tahun Kemudian Mayoritas Flop
Prakiraan Starting XI yang Bisa Loloskan Timnas Indonesia U-23 ke Final meski Minus Rafael Struick: Witan Sulaeman Jadi False Nine