Kalah Tipis di Laga Pembuka, Arema Putri Masih Optimistis

oleh Iwan Setiawan diperbarui 06 Okt 2019, 18:45 WIB
Gelandang putri Arema, Sheva Imut, gemas ketika timnya tertinggal dari Persipura 0-1 dalam Liga 1 Putri 2019 di Stadion Brantas, Kota Batu (6/10/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Batu - Arema mengawali kompetisi Liga 1 Putri 2019 dengan hasil negatif. Berstatus sebagai tuan rumah Grup B, mereka takluk 0-1 dari Persipura di Stadion Brantas, Kota Batu, Minggu (6/10/2019).

Di menit ke-88, gawang Arema dijebol pemain Persipura, Akudiana Tebay. Ini jadi pukulan telak untuk tim Singo Edan Putri karena mereka terlanjur mematok target lumayan tinggi dengan lolos dari fase grup.

Advertisement

Pelatih Arema Putri, Alief Syafrizal, mengakui tim asuhannya kehilangan fokus pada menit akhir. Padahal, mereka sudah menguasai jalannya permainan.

"Kami pegang kendali permainan. Hanya, untuk serangan masih belum maksimal. Justru menit akhir ada hilang fokus yang membuat kebobolan," kata Alief.

Tetapi, kekalahan ini tak membuat tim putri Arema kehilangan optimisme. Justru mereka masih yakin bisa memenuhi target lolos dari fase Grup B.

"Fase grup Liga 1 Putri ini total 16 pertandingan. Masih ada sisa 15 pertandingan lagi. Sekarang, waktunya evaluasi agar lebih maksimal di pertandingan selanjutnya," imbuh Alief.

Sementara, kubu Persipura mengaku tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Ada dua faktor yang membuat tim mereka bermain kurang lepas. Yang pertama, sepak mula dilakukan terlalu siang, yakni jam 13.00 WIB. Yang kedua, kondisi lapangan Stadion Brantas, Kota Batu, tidak rata.

"Cuaca panas ditambah lapangan bergelombang. Ini membuat apa yang sudah kami siapkan tidak bisa keluar dalam pertandingan. Tapi, kami senang masih bisa meraih kemenangan," kata Semuel Weya, pelatih tim putri Persipura.

 

2 dari 2 halaman

Tak Puas

Dilihat dari permainan kedua tim, Persipura punya keunggulan pada fisik pemain. Mereka sering memenangi duel. Maklum, mayoritas pemain yang dimiliki diambil dari tim yang disiapkan untuk PON Papua pada tahun depan.

Sementara Arema, mengandalkan skill individu pemain timnas. Satu di antaranya gelandang mungil Sheva Imut, yang masih berusia 16 tahun.

Hanya, serangan Arema selalu putus di tengah jalan. Peluang tembakan ke gawang yang dilakukan pemain Arema sangat minim, sementara pemain Persipura memiliki dua peluang emas yang membentur tiang gawang.

"Kami tidak puas dengan hasil ini. Persoalannya ada pada penyelesaian akhir. Ini yang akan kami perbaiki ke depannya," kata Sheva, yang juga berstatus pemain Timnas Indonesia putri U-17.

Berita Terkait