CEO Bali United Izinkan Suporter Nyalakan Flare, tapi...

oleh Aditya Wany diperbarui 22 Des 2019, 17:45 WIB
Suporter Bali United saat mendukung timnya melawan PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (20/102017). Bali United menang 2-1. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Bola.com, Gianyar - Bali United bakal merayakan gelar juara Shopee Liga 1 2019. Penyerahan trofi juara bakal dilakukan setelah menjamu Madura United dalam pekan terakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu malam (22/12/2019).

Dalam perayaan ini, muncul kemungkinan suporter Bali United menyalakan flare dan smoke bomb. Sesuai regulasi yang ada, suporter tidak diperkenankan melakukan itu saat pertandingan masih berlangsung.

Advertisement

CEO Bali United, Yabes Tanuri, memilih berpedoman kepada regulasi. Dia memperbolehkan penyalaan flare itu, namun harus sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam regulasi.

"Berdasarkan aturan, dua jam setelah pertandingan berlangsung, boleh menyalakan flare. Kalau di luar (stadion) boleh nyalakan flare dengan ketentuan jarak 500 meter dari ring satu," kata Yabes.

Meski demikian, dia meminta kepada suporter Bali United untuk menahan diri. Sebab, manajemen klub tetap berpotensi mendapat sanksi, apalagi sampai ada yang bocor dengan membawa flare ke dalam stadion.

"Kami tidak mau sampai ada kerugian terjadi. Kalau sanksi materi, bisa kami tanggung. Tapi, kalau sanksi tidak boleh bermain di home, bagaimana? Tentu menjadi kerugian untuk semua fans juga," imbuhnya.

Kemungkinan, suporter Bali United tetap akan larut dalam euforia juara Liga 1 2019 yang menjadi prestasi pertama tim asal Pulau Dewata itu. Mereka bakal menampilkan koreo di tribune sebagai perantara pesan saat pertandingan.

Suporter Bali United juga bisa merayakan gelar juara ini dengan konvoi yang dilakukan Senin (23/12/2019). Mereka berpesta dengan masyarakat Bali setelah melihat tim kebanggaannya melewati kompetisi dengan luar biasa.

Berita Terkait