5 Karakter Unik Mario Gomez sebagai Pelatih Arema FC

oleh Iwan Setiawan diperbarui 15 Mar 2020, 10:30 WIB
Pelatih Arema FC, Mario Gomez. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Mario Gomez, sudah bekerja menangani Singo Edan selama sekitar dua bulan trakhir. Pelatih asal Argentina ini pun sudah memberikan warna tersendiri dalam permainan Arema FC. Namun, yang menarik ternyata ada sejumlah karakter unik yang dimiliki oleh mantan pelatih Persib Bandung dan Borneo FC ini setelah menjadi pelatih Arema FC.

Pelatih berusia 62 tahun ini boleh dibilang berhasil mengubah gaya permainan tim berjuluk Singo Edan tersebut menjadi begitu ngeyel di lapangan hijau. Hal tersebut begitu dirasakan oleh Aremania yang begitu mengenal karakter permainan tim kesayangannya.

Advertisement

Seperti diketahui, Gomez juga mengubah lebih dari separuh komposisi tim Arema FC. Banyak pemain muda didatangkan untuk membuat performa timnya lebih bertenaga.

Namun, di balik sosok yang selalu terlihat serius saat mendampingi timnya bertanding, banyak sisi lain yang mulai terlihat dari Mario Gomez saat sesi latihan. Ada sisi humor yang juga terpancar dari mantan asisten pelatih Inter Milan itu.

Kali ini, Bola.com merangkum lima karakter unik yang dimilik oleh Mario Gomez saat menangani Arema FC.

Video

2 dari 6 halaman

1. Jadi Sosok yang Berbeda di Luar Lapangan

Mario Gomez dalam sesi latihan perdana Arema FC di Stadion Gajayana, Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Saat memimpin latihan Arema FC, Gomez terlihat serius. Dia tidak suka jika ada pemain yang bercanda dalam latihan karena semua yang disiapkan dalam latihan itu akan dibawa dalam pertandingan. Banyak hal detail dari pemain yang sangat diperhatikan mantan pelatih Persib Bandung ini.

Jika ada pemain yang kurang memahami skema permainannya, dia akan memanggil sang pemain itu setelah latihan. Sebelum pendinginan, Gomez bakal memberikan latihan tambahan sekaligus pemahaman skema yang benar.

Namun, saat di luar lapangan, Gomez jadi sosok yang berbeda. Dia terkesan cuek dengan apa yang dilakukan pemain. Beberapa pemain yang pernah dilatihnya menyebut jika pemain tidak dikekang dengan aturan ketat di luar lapangan.

Sanksi hanya diberikan apabila ada pemain yang terlambat latihan atau acara tim lainnya. Tapi, untuk pola makan, jam malam dan sebagainya, semua diserahkan kepada pemain sendiri. Gomez hanya ingin tahu pemainnya maksimal di lapangan.

3 dari 6 halaman

2. Batasi Pertanyaan Media

Pelatih Arema FC, Mario Gomez. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Awak media selalu hadir dalam aktivitas latihan maupun pertandingan Arema FC. Artinya, selalu ada sesi wawancara yang akan dilakukan kepada pelatih Mario Gomez. Yang unik, setiap kali sesi latihan Gomez bersedia diwawancarai dengan satu syarat. Maksimal hanya 5 pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

“Hanya 5 pertanyaan saja. Jangan lebih,” jawabnya setiap memulai sesi wawancara setelah latihan. Dia selalu menghitung jumlah pertanyaan yang dilontarkan awak media. Setelah pertanyaan kelima, dia langsung mengakhiri sesi tersebut.

Tujuannya, agar Gomez tidak terlalu lama tertahan dalam sesi wawancara, mengingat setelah latihan dia masih ada aktivitas lain di luar lapangan. Selain itu, jika dia membebaskan jumlah pertanyaan, ada kekhawatiran kejenuhan menghadapi media.

Tapi, kondisi ini berbeda dalam sesi konferensi pers jelang dan setelah pertandingan. Gomez tidak membatasi jumlah pertanyaan karena ini sesuai dengan regulasi operator kompetisi.

4 dari 6 halaman

3. Suasana Hati Berubah jika Mendapat Kopi

Pelatih Arema FC, Mario Gomez, gemar mengonsumsi kopi atau capucino. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Belakangan beredar foto Mario Gomez membawa cangkir minuman saat memimpin latihan. Isinya adalah capucino. Cukup unik memang karena biasanya orang Amerika Latin lebih suka minum mate (sejenis teh).

Tapi, sepertinya sejak lama Gomez sudah kecanduan dengan capucino karena minuman itu bisa membuat mood menjadi lebih baik.  

Perubahan mood itu terlihat jelas dalam sesi konferensi pers jelang pertandingan pekan kedua Shopee Liga 1 2020 antara Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang (7/3/2020). Saat duduk di depan, wajahnya sempat terlihat serius. Namun, ekspresinya berubah total ketika ada capucino yang diantar kedepannya.

Gomez langsung mengacungkan jempol kepada karyawan kafe tersebut karena waktu itu konferensi pers digelar di café RedDoorz Margosuko, Malang. “Saya sangat suka minuman ini. Rasanya enak sekali,” sambungnya.

5 dari 6 halaman

4. Prinsip No Run No Play

Mario Gomez memimpin Arema FC berlatih di Kusuma Agro Wisata, Batu, Rabu (22/1/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Gomez dikenal suka dengan pemain bertipikal pekerja keras. Saat menangani Arema FC, dia merekrut sejumlah nama yang kurang dikenal namun punya karakter ngeyel.

Sebut saja Kushedya Hari Yudo, M. Ikhsan, dan Nurdiansyah. Selain itu ada satu istilah dalam bahasa Inggris yang kini menjadi slogan di Arema FC, yakni ‘No Run, No Play’.

Artinya jelas, siapa yang tidak mau berlari dalam latihan, mereka tidak akan mendapat kesempatan bermain. Hal ini membuat Hendro Siswanto dkk. selalu memberikan semua energinya dalam latihan.

Pemain muda pun demikian. Ini jadi kesempatan karena mereka punya kesempatan main lebih besar. Gomez tidak memandang pemain dari nama besar, tapi dari keseriusan dalam latihan.

6 dari 6 halaman

5. Senang Menggunakan Kacamata Hitam

Pelatih Arema FC, Mario Gomez, saat memberikan instruksi ketika memimpin sesi latihan. Kacamata hitam kerap menempel di wajahnya, terutama saat sesi latihan pagi. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Meski sudah berusia 62 tahun, penampilan Mario Gomez saat memimpin latihan kadang terlihat nyentrik. Dia memakai seragam pelatih dengan celana pendek. Kaus kakinya selalu rapi hingga bawah lutut. Jika latihan Arema FC digelar pagi hari, kacamata hitam tidak pernah ketinggalan.

Gaya seperti ini sudah jarang terlihat di Malang. Terkahir, almarhum Miroslav Janu yang pernah punya gaya seperti itu di Arema.

Namun, di level Timnas Indonesia, Luis Milla sempat punya kebiasaan memakai kacamata hitam saat memimpin latihan di bawah terik matahari. Bagi Gomez, memakai kacamata hitam bukan untuk bergaya. Tapi, melindungi matanya dari terik matahari. Kebetuan saat latihan pagi, cuaca di Malang memang cenderung agak terik.

Berita Terkait