Dapat Lisensi Kepelatihan C AFC, Gelandang Persebaya Terapkan Ilmu di Kampung  

oleh Aditya Wany diperbarui 08 Agu 2020, 12:00 WIB
Gelandang Persebaya Surabaya, Rendi Irwan Saputra (kiri). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Gelandang senior Persebaya Suarabaya, Rendi Irwan Saputra, secara resmi telah mengantongi lisensi kepelatihan C AFC. Lisensi itu didapatnya setelah menjalani kursus pada awal tahun 2020.

Rendi masih berstatus aktif sebagai pesepak bola profesional. Namun, dia juga ingin menerapkan ilmu kepelatihan yang didapatnya. Kebetulan, sudah ada tawaran yang mampir ke gelandang berusia 33 tahun itu.

Advertisement

Dia diminta untuk membantu membangkitkan kampung sepak bola Klageng, Sukodono, Sidoarjo. Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, juga akan ikut andil di situ.

“Kepala desa dan Coach Uston meminta bantuan Coach Nurul Huda dan saya untuk meramaikan kembali sepak bola di Desa Klagen. Sebelumnya sempat vakum beberapa lama, sekarang lapangan sudah selesai direnovasi jadi sekalian buka lembaran baru,” ucap mantan kapten Persebaya itu, Jumat (7/8/2020). 

Desa Klagen dikenal sebagai salah daerah kampung sepak bola. Berbagai pemain profesional yang pernah membela klub kasta tertinggi Indonesia merupakan putra asli Klagen.

Tercatat, Uston Nawawi dan Nurul Huda merupakan angkatan senior pesepak bola kampung Klagen. Keduanya juga pernah membela Timnas Primavera dan Baressi. Lalu, masih ada Hariono (Bali United), Arif Ariyanto, Lucky Wahyu, hingga Rendi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Suka Duka Melatih Bibit Sepak Bola

Gelandang Persebaya Surabaya, Rendi Irwan Saputra, tengah beraksi dengan motor kesayangannya. (Bola.com/Aditya Wany)

Dari sekolah sepak bola tersebut, Rendi Irwan mulai merasakan suka dukanya melatih bibit-bibit pemain sepak bola. Pemain asli Sidoarjo itu juga belajar banyak ilmu kepelatihan dari Uston maupun Nurul Huda.

"Sebenarnya gampang-gampang susah melatih sepak bola usia dini, kan beda antara melatih usia yang sudah matang dengan melatih anak-anak. Pokoknya harus bersabar,” ucap bapak tiga anak tersebut.

 “Tapi Alhamdulillah bukan hanya saya saja yang turun, ada Coach Uston, beliau lebih berpengalaman dan lebih tau mana yang harus diperbaiki dalam struktur sepak bola di kampung Klagen, saya juga belajar banyak dari beliau,” tuturnya.