PSG Keok di Final Liga Champions, Kutukan Mantan Pemain Real Madrid Terbukti Lagi

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Agu 2020, 13:45 WIB
Gelandang PSG, Angel Di Maria mengontrol bola saat bertanding melawan Bayern Munchen pada final Liga Champions di stadion Luz di Lisbon (23/8/2020). Munchen menang tipis atas PSG 1-0. (David Ramos / Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Fakta menarik tersaji dari kegagalan Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Liga Champions musim ini. PSG hanya menjadi runner up setelah keok 0-1 dari Real Madrid di final Liga Champions 2019/2020, Senin (24/8/2020) dini hari WIB, lewat gol tunggal Kingsley Coman. 

Satu di antara fakta menarik yang menyeruak adalah soal catatan buruk mantan pemain Real Madrid di panggung Eropa, khususnya Liga Champions

Advertisement

Performa superior jadi alasan kuat keberhasilan Bayern Munchen jadi kampiun. PSG sudah mencoba yang terbaik, tapi pada akhirnya harus tertunduk lesu.

Bayern juara, PSG pulang, dan tersisa fakta mengenaskan untuk sang juara Ligue 1.

Mengutip Marca, fakta ini terkait dengan dua nama pemain PSG: Keylor Navas dan Angel Di Maria. Keduanya adalah mantan pemain Real Madrid, yang diyakini membawa kutukan.

Tercatat, hampir semua mantan pemain yang pernah menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid, selalu gagal jadi juara di klub lain. Satu-satunya pemain yang bisa mematahkan kutukan itu adalah Clarence Seedorf, yang pernah meraihnya bersama AC Milan dan Ajax Amsterdam.

Selain Seedorf, hampir semua mantan pemain Los Blancos selalu gagal, bahkan meski mereka mencapai final Liga Champions. Tercatat, sebelumnya ada 8 mantan pemain yang juara bersama Madrid tapi gagal bersama klub lain. Daftar ini bertambah dengan kegagalan Di Maria dan Navas.

 

2 dari 9 halaman

1. Cristiano Ronaldo, perpisahan menyakitkan 

Reaksi bintang Juventus Cristiano Ronaldo saat menghadapi Olympique Lyon pada babak 16 besar Liga Champions di Allianz Stadium, Sabtu (8/8/2020) dini hari WIB. (AP Photo / Antonio Calanni)

Cristiano Ronaldo dan Real Madrid adalah pasangan sempurna di Liga Champions. Kombinasi ini meraih empat trofi bersama, dan seharusnya bisa meraih trofi nomor lima.

Namun, Ronaldo memutuskan pergi ke Juventus pada 2018. Misinya sama. Dia diminta membantu Juve menjuarai Liga Champions.

Sayangnya, rencana itu gagal total. Juve tersingkir di perempat final musim lalu dan terbuang dari 16 besar musim ini.

 

3 dari 9 halaman

2. Luis Figo, nyaris tapi keburu pensiun

Karier Figo terus bersinar selama lima tahun merumput di Real Madrid. Pemain gelandang ini mencetak 66 gol dan 89 assist dari 336 pertandingan dan memenangi tujuh trofi bersama Real Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Figo adalah simbol dimulainya era Galacticos Madrid di bawah Florentino Perez. Dia membantu Madrid meraih gelar Liga Champions ke-9 mereka, pada 2002 di Glasgow.

Lalu, pada 2005, Figo memutuskan pindah ke Inter Milan. Usaha demi usaha terus gagal, sampai Figo memutuskan pergi pada 2009.

Nahas bagi Figo, Inter kemudian menjuarai Liga Champions tahun berikutnya, 2010, di bawah bimbingan Jose Mourinho.

 

4 dari 9 halaman

3. Sami Khedira, juga nyaris tapi digagalkan Real Madrid

Sami Khedira - Kontribusi Kheidira bagi Juventus sangat minim di musim ini karena lebih sering menghabiskan waktunya di ruang perawatan. Juventus kabarnya siap memutus kontrak Khedira bersama yang akan habis pada musim depan. (AFP/Marco Bertorello)

Gelandang Jerman ini memegang peran penting pada keberhasilan Real Madrid menjuarai Liga Champions 2014 di Lisbon. Namun dia perlahan tersingkir dari tim inti, dan memutuskan hengkang ke Juventus.

Khedira harus menghadapi mantan klubnya di final Liga Champions 2017. Dia bermain penuh di samping Miralem Pjanic.

Namun, Madrid terbukti terlalu tangguh. Mereka menggilas Juve 4-1, Khedira gagal.

 

5 dari 9 halaman

4. Alvaro Morata, mencoba dengan tiga tim berbeda

Alvaro Morata saat memperkuat Chelsea. (AFP/Ben Stansall)

Morata meraih dua gelar Liga Champions bersama Real Madrid: pada 2014 dan 2017. Namun, dia tidak pernah merasa benar-benar jadi bagian inti Madrid.

Morata memutuskan hengkang ke Juventus, yang kalah dari Barcelona di final UCL 2015. Lalu dia mencoba lagi bersama Chelsea dan sekarang Atletico Madrid.

Langkah terjauh Morata adalah mencapai perempat final bersama Atletico tahun ini.

 

6 dari 9 halaman

5. Xabi Alonso, gagal bersama Guardiola

Xabi Alonso - Pria asal Spanyol ini pernah merasakan dilatih Jose Mourinho saat memperkuat Real Madrid. Namun pada 2014 ia pindah ke Bayern Munchen yang ditangani Guardiola dan sukses menguasai pentas domestik. (AFP/Christof Stache)

Cukup mengejutkan ketika Xavi Alonso meninggalkan Real Madrid pada 2014 untuk bergabung dengan Pep Guardiola di Bayern Munchen.

Namun, dia tidak bisa meraih gelar Liga Champions ketiganya. Bayern tidak pernah mencapai final.

Dua kali Bayern mencapai semifinal, tapi kalah di hadapan Atletico Madrid dan Barcelona.

 

7 dari 9 halaman

6. Matteo Kovacic, hanya Liga Europa

Pemain Chelsea, Kurt Zouma dan Mateo Kovacic tampak lesu usai ditaklukkan Bayern Munchen pada laga Liga Champions di Allianz Arena, Sabtu (8/8/2020). Bayern Munchen menang 4-1 atas Chelsea. (AFP/Tobias Schwarz)

Kovacic merupakan komponen penting dalam skuad Zinedine Zidane yang meraih tiga gelar Liga Champions beruntun, 2016-2018.

Namun, dia menginginkan menit bermain lebih, dan memutuskan hengkang ke Chelsea.

Di sana Kovacic berhasil menjuarai Liga Europa, dua musim lalu, dan hanya itu. The Blues dihajar Bayern di perempat final Liga Champions musim ini.

 

8 dari 9 halaman

7. Danilo, gagal di Manchester dan Turin 

Bek Juventus, Danilo saat dilanggar pemain Lyon, Marcal pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz stadium, Turin, Italia (7/8/2020). Juventus menang 2-1 atas Lyon, namun tersingkir dari Liga Champions setelah aggregat skor 2-2. (AP Photo/Antonio Calanni)

Danilo pernah menyumbang tenaganya pada final Liga Champions 2016, ketika diminta menggantikan Dani Carvajal.

Dia jadi starter di final Cardiff kontra Juventus setahun setelahnya, tapi kemudian Danilo memilih hengkang ke Manchester City.

Di sana dia tidak terlalu sukses, dan kini bermain untuk Juventus. Masih belum bisa menjuarai Liga Champions lagi.

 

9 dari 9 halaman

8. James Rodriguez, tangan kosong di Bayern Munchen

James Rodriguez - Selama masa peminjaman bersama Bayern Munchen dirinya tampil biasa saja, kemungkinan besar dirinya akan kembali dilego oleh Real Madrid dan mungkin ke Napoli untuk gabung bersama Carlo Ancelotti. (AFP/Christof Stache)

James mengangkat trofi Liga Champions pada 2016 dan 2017, keduanya di bawah Zidane. Namun sekarang hubungan mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

James bermain di Bayern selama dua musim terakhir sebelum akhirnya kembali ke Bernabeu musim ini, tapi dia kembali hanya untuk jadi cadangan. Selama membela Bayern, James tidak pernah berhasil mencapai final.

Inilah delapan pemain yang pernah juara Liga Champions bersama Real Madrid tapi gagal bersama klub baru. Di Maria dan Navas menambah daftarnya jadi 10 pemain.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, published 24/8/2020)

Berita Terkait