3 Fakta Kehebatan Tim Suzuki di MotoGP 2020: Kompetitif, Super Konsisten, dan Ditakuti Lawan

oleh Hendry Wibowo diperbarui 19 Okt 2020, 11:00 WIB
Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, pada MotoGP Aragon 2020 di Sirkuit Aragon, Alcaniz, Spanyol, Minggu (18/10/2020). (Jose Jordan/AFP)

Bola.com, Alcaniz - Persaingan memperebutkan titel juara dunia MotoGP 2020 semakin panas. Usai balapan MotoGP Aragon, pembalap penghuni empat besar hanya berselisih 15 poin.

Alhasil menuju empat balapan terakhir MotoGP 2020, maka ada empat rider yang akan bersaing ketat menjadi juara dunia: Joan Mir, Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Andrea Dovizioso.

Advertisement

Namun dari keempat nama di atas, pembalap Suzuki, Joan Mir digadang jadi kandidat terkuat untuk menyabet titel terbaik. Para pesaing pun mulai mengakui dan sekaligus takut dengan kekuatan motor GSX-RR. 

"Saya pikir sebelum Le Mans, Mir merupakan yang terkuat. Karena ia lebih konsisten ketimbang pembalap lain," Andrea Dovizioso memberikan penilaian.

Usai finis ketiga MotoGP Aragon, kini Joan Mir bahkan jadi pembalap Suzuki pertama sejak Kenny Roberts Jr yang berhasil memuncaki klasemen MotoGP pada musim 2000 atau 20 tahun yang lalu.

Lantas faktor apa yang membuat nama Joan Mir dan rekan setimnya di Suzuki, Alex Rins yang berhasil menang MotoGP Aragon begitu menakutkan? Berikut Bola.com kumpulkan tiga fakta dari kekuatan tim Suzuki pada MotoGP 2020:

Sakksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

3 Fakta Kehebatan Motor Suzuki

MotoGP - Alex Rins (Bola.com/Adreanus Titus)

1. Kompetitif di Semua Trek

Sebuah kelebihan yang tak dimiliki motor tim lain. Hampir pada semua trek di MotoGP 2020, motor Suzuki GSX-RR bisa membawa Joan Mir dan Alex Rins bersaing di baris depan.

Joan Mir memang sempat hanya finis posisi sebelas pada balapan MotoGP Prancis. Namun di Sirkuit Le Mans, Alex Rins bisa bersaing di baris depan. Sayang ia terjatuh ketika berusaha mengejar posisi pertama.

2. Konsistensi

Karena berbekal motor kompetitif di semua trek, Joan Mir dan Alex Rins punya level konsistensi luar biasa. Mir memang belum pernah menang pada MotoGP 2020.

Tapi ia sudah naik podium lima kali atau terbanyak di antara pembalap lain. Alex Rins seandainya tidak mengalami cedera pada balapan pertama musim ini, mungkin juga sudah bersaing jadi juara dunia MotoGP 2020.

3. Race Pace Fantastis

Motor Suzuki punya kelemahan tidak terlalu kompetitif pada single lap. Inilah alasan performa Joan Mir dan Alex Rins biasa saja saat kualifikasi.

Tapi performa buruk ketika kualifikasi, bisa ditutupi dengan race pace fantastis. Alhasil meski start dari baris belakang, pembalap Suzuki tetap bisa finis di depan. Contoh baru pada MotoGP Aragon, Alex Rins menempati posisi pertama meski hanya start dari urutan sepuluh.

Berita Terkait