Shopee Liga 1: Kiper Persija Mengidolakan Legenda Manchester United

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 26 Okt 2020, 17:00 WIB
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa dan Shahar Ginanjar saat latihan jelang laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Senin (25/2/2019). Persija akan Melawan Becamex Binh Duong. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Kiper legendaris Manchester United, Edwin van der Sar, kerap menjadi panutan sejumlah penjaga gawang pada era ini. Termasuk bagi kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar. Maklum, waktu masih aktif di bawah mistar gawang, kiper asal Belanda tersebut begitu cekatan.

Edwin van der Sar menjaga gawang Manchester United selama enam tahun, mulai dari 2005 hingga 2011. Dalam kurun waktu tersebut, lelaki kelahiran Voorhout, Belanda, ini mempersembahkan empat trofi Premier League dan satu trofi Liga Champions.

Advertisement

Selain itu, Van der Sar juga berhasil mencatatkan 135 pertandingan tanpa kebobolan dari 226 pertandingannya bersama Manchester United.

"Saya sangat suka melihat sosoknya menjadi idola saya. Van der Sar memang kiper idola saya," kata Shahar dinukil dari laman Persija.

Manchester United menjadi klub terakhir Van der Sar di dunia sepak bola. Pada 2011, mantan kiper Juventus dan Fulham ini memilih untuk gantung sarung tangan dan kini menjadi Chief Executive Officer (CEO) Ajax Amsterdam.

Video

2 dari 2 halaman

Kiper Lokal Favorit

Pelatih kiper Timnas Indonesia U-22, Hendro Kartiko, memberikan instruksi saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Selasa (8/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selain kiper internasional, Shahar juga punya mengidolai penjaga gawang lokal. Adalah Hendro Kartiko, legenda Timnas Indonesia, yang menginspirasinya dalam bermain.

Posisi Hendro Kartiko sebagai kiper nomor satu Timnas Indonesia tidak tergantikan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.

Pria berusia 47 tahun ini juga bergelimang prestasi di level klub dengan menjuarai Liga Indonesia 1999-2000 bersama PSM Makassar dan Persebaya Surabaya pada 2004.

"Saya sangat suka dengan Mas Hendro. Ketika ia sedang jaya-jayanya sebagai kiper, saya masih di pinggir lapangan dan hanya melihatnya dari televisi saja," imbuh Shahar.