Menjaga Kreativitas Terjaga ala Kelompok Suporter Tertua PSS Sleman Selama Pandemi COVID-19

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 19 Feb 2021, 10:15 WIB
Ketua Slemania, Rengga Dian Senjaya dalam podcast PSS Sleman. (Tangkapan layar/YouTube PSS)

Bola.com, Sleman - Liga 1 cukup lama vakum imbas dari pandemi COVID-19. Kini kompetisi sepak bola sudah tak beredar satu tahun lamanya, sejak ditangguhkan bulan Maret 2020 lalu.

Tidak hanya pelaku sepak bola terutama pemain dan pelatih yang ingin segera merumput di lapangan. Suporter pun tak kalah gatalnya untuk bisa menikmati dan mendukung tim kebanggaannya bertanding.

Advertisement

Hanya saja kondisinya belum memungkinkan untuk Liga 1 berjalan kembali. Meski Polri secara resmi telah mengizinkan adanya pertandingan pramusim pada bulan Maret mendatang.

Sayangnya izin dari kepolisian harus bersyarat, yakni penonton tetap tidak diperbolehkan hadir ke stadion. Dengan demikian suporter harus kembali menahan hasratnya untuk datang langsung ke stadion.

Kondisi yang ikut dirasakan oleh kelompok suporter PSS Sleman, Slemania. Organisasi suporter tertua di PSS ini ikut memaklumi keadaan sepak bola Indonesia yang sedang mati suri.

"Kondisi Slemania selama pandemi, kami kembalikan ke keluarga masing-masing. Agar fokus ke keluarga dulu. Setelah ada kompetisi, mereka saya panggil kembali saya beri semangat lagi, ibarat saya berikan libur dulu. Karena fokus kami tentunya di sepak bola, nah ini mumpung lagi libur," terang Ketua Slemania, Rengga Dian Senjaya dalam podcast PSS.

"Karena sesuai dengan AD/ART di Slemania, kami sebagai pagar agar suporter melaksanakan tugasnya, tidak melenceng dari peran suporter. Secara umum kembali menggemuruhkan tribune utara, memajukan media sosial Slemania, mempererat persaudaraan antar laskar Slemania," bebernya.

 

Video

2 dari 2 halaman

Perbanyak Kreativitas

Pemandangan koreografi yang disuguhkan Slemania dalam laga PSS melawan Persipura di Stadion Maguwoharjo, Kamis (19/9/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Selama masa pandemi COVID-19, Rengga Dian Senjaya mengaku banyak hal yang dilakukan para pentolan Slemania. Meski tidak harus berhubungan dengan pertandingan atau di dalam stadion.

Pandemi COVID-19 memaksa banyak orang lebih baik tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Alhasil Slemania menyasar jejaring sosial untuk lebih berkreasi. Seperti podcast yang dimiliki sendiri oleh Slemania, dipandu oleh pentolan mereka, Jatek Jocoba.

"Prinsip kami selama ada PSS ada Slemania, di manapun PSS berada pasti ada Slemania. Itu prinsip yang selalu kita tanamkan. Apa yang dilakukan kalau tidak dipromosikan lewat media, sama saja, orang di luar Stadion tidak tahu. Kita bisa membuat orang tau ini lho yang dilakukan Slemania.

"Seperti yang sudah berjalan ada podcast Slemania, kami ingin masuk ke generasi sekarang, apa yang anak muda suka. Sekaligus mempromosikan Slemania lewat podcast. Kami buat tidak terlalu bercanda, host nya sendiri juga lebih banyak bercanda, membawa suatu acara dengan nama Ngosek (Ngopi sama Jatek," papar Rengga.

"Slemania sekarang adalah generasi yang baru, untuk itu dalam ulang tahun kemarin temanya adalah regenerasi tapi tidak melupakan yang tua-tua. Sudah sangat banyak generasi milenial, Slemania sempat putus satu generasi, mau tidak mau harus regenerasi," jelas pria yang menjabat Ketua Slemania sejak tahun 2019.