All England 2021: Praveen / Melati Emoh Terbebani Status Juara Bertahan, Target Tetap Ambisius

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 16 Mar 2021, 19:55 WIB
Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti. (PBSI)

Bola.com, Birmingham - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, akan mencoba bermain serileks mungkin di All England 2021. Mereka tidak mau terbebani status sebagai juara bertahan. 

Praveen/Melati mengaku tidak sabar menatap laga perdana turnamen bulutangkis All England 2021 yang dihelat mulai Rabu (17/3/2021).

Advertisement

"Tidak ada tekanan sebagai juara bertahan, saya mencoba untuk tidak menjadikannya beban. Dibawa rileks saja seperti pertandingan-pertandingan lain, tapi tetap fokusnya dijaga dan targetnya juara," kata Melati setelah berlatih di practice hall Utilita Arena, Birmingham, Selasa (16/3).

"Persiapan juga sudah lumayan bagus, kurang lebih satu bulan memaksimalkan waktu yang ada. Di sini juga sudah mulai berlatih dan beradaptasi," lanjutnya.

Praveen Jordan sempat mengalami cedera bahu di leg Thailand pada Januari 2021. Saat ini, dia mengaku kondisinya sudah sembuh dan kembali normal.

"Kondisi saya sudah normal, sudah fit. Persiapan juga sudah bagus. Sudah oke semua," ujar Jordan.

"Kemarin dan hari ini juga sudah mencoba latihan di sini. Fokusnya mengembalikan kondisi fisik dulu dan mencari capeknya. Biar terbiasa main di udara dingin," lanjut pemain dengan panggilan akrab Ucok ini.

"Untuk komunikasi saya dan Melati juga sudah kembali baik, sangat baik malah. Kemarin hanya miskomunikasi kecil saja, tidak perlu dikhawatirkan. Semua sudah selesai dan kami sudah siap tempur," terang Jordan tentang persiapan menghadapi All England 2021.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Waspadai Pasangan Prancis dan Jepang

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berlatih di di practice hall Utilita Arena, Birmingham, Selasa (16/3). (PBSI)

Disinggung tentang peluang mempertahankan gelar juara, Jordan/Melati kompak untuk menjalani laga demi laga saja. Alasannya, lawan yang mereka hadapi di level Super 1.000 ini semua sepadan.

"Motivasi mempertahankan gelar juara pasti ada. Hanya saya mau lebih enjoy step by step. Tidak boleh terlalu ambisius, tetapi harus optimistis," ucap Praveen.

"Saya mau mengeluarkan kemampuan terbaik di setiap pertandingan dan apa yang saya dapat di latihan. Soal hasil belakangan. Yang terpenting bisa maksimal dulu," imbuh Praveen. 

"Harapannya ingin juara lagi. Ingin mempertahankan gelar. Tapi kami sadar, itu tidak mudah. Jadi fokusnya satu-satu saja, toh lawan juga sudah merata. Kami harus waspadai semua lawan termasuk pasangan Prancis (Thom Gicquel/Delphine Delrue) yang sedang naik daun dan kembalinya Yuta Watanabe/Arisa Higashino asal Jepang," sambung Melati.

Di babak pertama, Jordan/Melati yang menempati unggulan pertama akan mencoba melewati adangan Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana di babak 32 besar. Pasangan asal India tersebut tercatat menempati peringkat 104 dunia.

Sementara itu, sang pelatih, Richard Mainaky yang tidak akan mendampingi anak asuhnya berlaga menitipkan pesan penuh makna.

"Kak Icad (panggilan akrab Richard Mainaky), sempat berpesan sebelum kami berangkat. Dia bilang kami harus mengingat masa-masa awal berpasangan hingga bisa ada di titik ini. Lalu pikirkan apa yang berubah. Itu yang harus diperbaiki. Intinya lebih ke introspeksi diri masing-masing," ungkap Melati.