Andritany Ardhiyasa Ungkap Cerita Unik Perjalanan Persija Jadi Juara Piala Menpora 2021

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 30 Mei 2021, 09:45 WIB
Selebrasi kiper Andritany Ardhiyasa dan para pemain Persija Jakarta usai memenangkan adu penalti 4-3 atas PSM Makassar dalam laga leg kedua semifinal Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (18/4/2021). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Bola.com, Jakarta - Ajang turnamen pramusim Piala Menpora 2021 memang sudah berakhir satu bulan lalu. Persija Jakarta keluar sebagai yang terbaik dengan menjadi pemenangnya, mengalahkan Persib Bandung dengan skor agregat 4-1 pada partai final yang berlangsung dua leg.

Para pemain larut dalam suka cita dan ikut disambut gembira oleh para pendukungnya, The Jakmania. Sekaligus menjadi modal besar untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2021/2022 yang tinggal satu bulan lagi bergulir.

Advertisement

Namun di balik kesuksesan Persija merengkuh gelar juara di turnamen pramusim, terdapat cerita menarik dan menginspirasi. Sebuah peristiwa yang dialami oleh bek senior mereka, Maman Abdurachman, sesuai penuturan cerita dari penjaga gawang sekaligus kapten tim Andritany Ardhiyasa.

Semua berawal dari peristiwa gempa di Malang, Jawa Timur, saat fase babak delapan besar Piala Menpora pada 13 April 2021 atau menjelang laga Persija berjumpa Barito Putera untuk merebut tiket ke semifinal.

Hotel tempat pemain Persija menginap ikut terdampak dan membuat seluruh pemain asuhan Sudirman panik untuk berhamburan keluar hotel saat gempa terjadi.

Alhasil ada satu pemain yang mengalami cedera, yaitu Maman Abdurachman akibat kepanikan yang terjadi. "Ada satu cerita lucu saat Maman cedera di babak delapan besar lawan Barito Putera," terang Andritany Ardhiyasa dalam obrolan di kanal YouTube Jak Online.

"Maman seharusnya main menggantikan Yann Motta yang mendapat akumulasi kartu, tapi tiba-tiba siang sebelum meeting terjadi gempa di Malang. Semua panik turun lewat tangga darurat, Maman cedera." 

"Maman tetap dipaksa untuk bisa main, meski dia merasa tidak mampu. Kami beberapa pemain pun bercanda dengan ngomong mental kamu lemah, masak begitu saja nggak bisa main," kelakar sang kiper.

"Padahal memang sakit beneran. Buat jalan saja sakit. Jadi dia (Maman) lompat turun tangga dan ketika landing nggak pas," lanjutnya. 

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Sengsara Membawa Nikmat

Bek Persija, Maman Abdurrahman, tos dengan rekannya Andritany Ardhiyasa saat melawan Persib pada laga Liga 1 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2017). Kedua klub bermain imbang 1-1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Perjuangan yang dilakukan Maman Abdurachman ternyata berlanjut hingga sampai ke partai puncak. Di mana ia ikut menjadi pemain kunci Persija dalam menggondol trofi Piala Menpora dalam kondisi kaki sakit.

Di tengah kondisi cederanya, Maman masih sanggup memberikan seluruh tenaga dan kerja kerasnya demi Macan Kemayoran. Termasuk ketika seharusnya Maman kembali ke Jakarta untuk pemulihan cederanya, ia justru tampil hebat sebagai benteng pertahanan bersama Toni Sucipto atau Yann Motta.

"Sebelum laga final, dia seharusnya pulang ke Jakarta untuk penyembuhan. Saya bilang kamu jangan pulang dulu, karena kamu pemain senior yang sangat penting," kenang Andritany Ardhiyasa.

"Ternyata dia main di dua leg final dan sangat luar biasa. Seharusnya ia di Jakarta untuk pemulihan, malah main dan luar biasa. Harus menjadi contoh pemain untuk anak-anak muda," tambahnya. 

 

Sumber: YouTube Jak Online

Berita Terkait