Cerita Parlin Siagian, Bintang KTB Era Galatama yang Kini Jualan Minuman Jahe Merah

oleh Abdi Satria diperbarui 05 Jun 2021, 22:15 WIB
Parlin Siagian dalam channel youtube Pinggir Lapangan. (Bola.com/Abdi Satria)

Bola.com, Makassar - Aksi Parlin Siagian sebagai pesepak bola yang berposisi sebagai gelandang pernah mewarnai kompetisi sepak bola Indonesia pada era Galatama dan awal Liga Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah membawa Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) tiga kali meraih trofi juara Piala Liga. Parlin juga pernah menjadi bagian Timnas Indonesia U-23 dan seleksi Timnas Indonesia Pra-Piala Dunia 1990.

Dalam channel youtube Pinggir Lapangan, Parlin Siagian menceritakan perjalanan kariernya sebagai pesepak bola dengan menjadi bagian dari Persebaya junior yang berkiprah di Piala Soeratin 1980. Ketika itu, Parlin masih duduk di bangku SMP kelas tiga dan bergabung dalam klub Putra Gelora yang bertanding di kompetisi internal Persebaya.

Advertisement

Pada momen tersebut, Parlin mendapatkan kabar bahwa KTB, klub elite Galatama ketika itu menggelar seleksi di Surabaya. Parlin pun antusias menjalani tahapan seleksi dipantau langsung Abdul Kadir, legenda Persebaya dan Timnas Indonesia yang didapuk sebagai pelatih KTB. Setelah dinyatakan lolos, Parlin langsung jadi bagian KTB yang berkiprah di Piala Champions Asia.

"Saya membela KTB sampai klub itu bubar pada 1991," ujar Parlin Siagian.

Selepas dari KTB, Parlin Siagian sempat menjadi bagian dari Mitra Surabaya saat kompetisi Galatama musim 1991. Tapi, ia tidak lama di tim milik Dahlan Iskan itu. Abdul Kadir yang menangani Assyabaab Salim Group Surabaya (ASGS) mengajaknya bergabung.

Bersama ASGS, Parlin Siagian juga tidak bertahan lama. Ia kemudian berkostum Persebaya di Liga Indonesia 1994/1995 setelah menerima ajakan Mudayat, pelatih Bajul Ijo.

"Saya juga tidak banyak bermain di Persebaya dan memutuskan mundur di tengah berjalannya kompetisi," ujar Parlin Siagian.

Selepas dari Persebaya, nama Parlin Siagian sempat menghilang beberapa tahun sebelum berkarier singkat bersama Perema Malang di Liga Indonesia 1997/1998 yang terhent ikarena kondisi politik dan ekonomi Indonesia sedang krisis.

"Saya pun memutuskan pensiun dan meneruskan karier sebagai pelatih," terang Parlin Siagian.

Sebagai pelatih, Parlin Siagian berturut-turut menangani Persida Sidoarjo, Persenga Nganjuk, dan tim Porprov Nganjuk. Terakhir ia turut mendampingi Kas Hartadi di Kalteng Putra pada 2017.

Video

2 dari 2 halaman

Jualan Minuman Jahe Merah

Parlin Siagian dalam channel youtube Pinggir Lapangan. (Bola.com/Abdi Satria)

Selepas dari Kalteng Putra, Parlin Siagian tidak lagi menangani tim. Ia sempat mencoba membuka bisnis sepatu produk rumahan, tapi tidak berjalan baik. Belakangan, ia mencoba peruntungan baru dengan membuka warung minuman jahe merah.

"Usaha ini baru berjalan tiga pekan lalu," ujar Parlin Siagian dalam channel Pinggir Lapangan.

Memiliki usaha warung minuman jahe merah, Parlin yang kini berusia 55 tahun ikut melayani pelanggan. Menurut Parlin Siagian, warung minuman yang didirikannya terinspirasi dari usaha sejenis milik eks gelandang Persib Bandung, Eka Ramdani.

"Meski masih kecil-kecilan, prospeknya lumayan baik," ujar Parlin Siagian.