Rapor Performa Pemain Klub Luar Negeri di Timnas Indonesia Saat Kalah Telak dari Vietnam: Tidak Buruk, tapi juga Tanpa Dampak Positif

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 08 Jun 2021, 10:00 WIB
Timnas Indonesia - Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-4 saat berhadapan dengan Vietnam dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (8/6/2021) dini hari WIB.

Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia mampu bermain cukup baik pada 45 menit pertama. Hasil imbang tanpa gol hingga babak pertama berakhir adalah bukti tim asuhan Shin Tae-yong mampu memberi perlawanan ketat terhadap tim terbaik Asia Tenggara saat ini.

Advertisement

Namun, mimpi buruk Timnas Indonesia dimulai enam menit setelah babak kedua dimulai. Nguyen Tien Linh sukses membobol gawang Tim Garuda yang dikawal Nadeo Argawinata.

Hanya berselang 11 menit, tepatnya menit ke-62, gawang Timnas Indonesia kembali bobol lewat tendangan kencang yang dilepaskan Nguyen Guang Hai dari jarak jauh.

Gawang Nadeo pun kebobolan untuk ketiga kalinya pada menit ke-67 setelah Nguyen Cong Phuong yang tak terkawal di depan gawang berhasil memaksimalkan umpan sepak pojok yang tak mampu dihalau oleh Nadeo.

Timnas Indonesia (putih) saat menghadapi Vietnam dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (8/6/2021) dini hari WIB. Timnas Indonesia kalah telak 0-4. (Dok. PSSI)

Hingga akhirnya gol Vu Van Thanh pada menit ke-74 menjadi penutup pesta Vietnam atas Indonesia di pertandingan tersebut. Dalam pertandingan ini tampak para pemain Tim Garuda langsung kedodoran ketika gawang Nadeo kebobolan pada awal babak kedua.

Bahkan aksi para pemain andalan Timnas Indonesia, terutama mereka yang menimba ilmu di luar negeri, pada akhirnya tidak cukup mampu untuk bisa mengimbangi permainan Vietnam dengan permainan umpan pendek yang cepat.

Bahkan kehadiran Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang masuk sejak awal babak kedua, untuk menambah segar skuad Garuda yang memainkan Asnawi Mangkualam Bahar dan Syahrian Abimanyu dari awal pertandingan, tidak bisa menyelematkan Timnas Indonesia dari kekalahan menghadapi tim dengan kolektivitas permainan yang membuat mereka menjadi yang terbaik pada saat ini di Asia Tenggara.

Namun, terlepas dari hasil pertandingan dan kesulitan tim Garuda untuk bisa mengatasi Vietnam, bagaimana kiprah para pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri tersebut? Berikut ulasan Bola.com:

Video

2 dari 5 halaman

Asnawi Mangkualam

Gelandang Timnas Indonesia U-19, Asnawi Mangkualam, bersiap menghadapi Kamboja U-19 pada laga persahabatan di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (4/10/2017). Indonesia menang 2-0 atas Kamboja. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Seperti halnya ketika menghadapi Thailand, Asnawi Mangkualam Bahar kembali menjadi andalan Timnas Indonesia di arena sisi kanan pertahanan sejak menit pertama pertandingan.

Performa Asnawi Mangkualam tergolong baik dalam pertandingan ini. Pemain klub Korea Selatan, Ansan Greeners, itu terus mencoba untuk membantu serangan lewat sisi kanan sembari turun cepat ketika para pemain Vietnam mencoba untuk menyerang.

Sebagai bek kanan, boleh dibilang Asnawi Mangkualam minim tekanan pada babak pertama. Alasannya karena para pemain Vietnam lebih sering membangun serangan dari sisi sayap kanan mereka atau direct ball dari tengah ke depan. Namun, pada saat yang sama, Asnawi juga minim memberikan ancaman dari sisi kanan serangan Tim Garuda.

Begitu pun di babak kedua, Vietnam lebih sering membangun serangan dari sisi tengah. Bahkan ketika proses terjadinya gol kedua Vietnam, yang sebenarnya berawal dari sisi kiri penyerangan, Asnawi belum berhadapan dengan para pemain Vietnam hingga akhirnya bola diarahkan ke tengah dan Nguyen Guang Hai melepaskan tendangan jarak jauh yang berbuah gol bagi The Golden Star Warriors.

Asnawi Mangkualam menjadi satu-satunya pemain dari klub luar negeri yang mendapatkan kepercayaan bermain penuh dari Shin Tae-yong pada pertandingan ini. Namun, secara keseluruhan pemainan Asnawi pun tidak begitu menonjol karena dominasi yang diperlihatkan oleh para pemain Vietnam dalam laga ini.

3 dari 5 halaman

Syahrian Abimanyu

Syahrian Abimanyu. (Bola.com/Dody Iryawan)

Seperti halnya Asnawi Mangkualam, Syahrian Abimanyu juga mendapatkan kesempatan dari Shin Tae-yong untuk menjadi starter di lini tengah Timnas Indonesia bersama Evan Dimas Darmono dan Rachmat Irianto.

Pemain klub Malaysia, Johor Darul Ta'zim, yang dipinjamkan ke klub Australia, Newcastle Jets, itu diplot menjadi tandem Rachmat Irianto untuk menjadi penghalau pertama serangan Vietnam sekaligus membantu Evan Dimas yang sedikit maju ke depan sebagai pengatur irama permainan Tim Garuda.

Pemain yang karib disapa Abi sebenarnya tidak bermain buruk dalam pertandingan ini. Namun, sebagai gelandang bertahan, Abi juga tidak banyak memberikan kontribusi saat Vietnam menekan dan menjebol gawang Indonesia yang dikawal Nadeo Argawinata, termasuk saat gol kedua Vietnam yang dicetak Nguyen Guang Hai lewat tembakan jarak jauh, Abi dalam posisi tidak mengawal sang pemain lawan.

Hingga akhirnya setelah Timnas Indonesia kebobolan tiga gol, Abimanyu ditarik keluar karena Shin Tae-yong pada menit ke-69 karena sang pelatih ingin memainkan dua striker di depan dan mengorbankannya. Abi digantikan oleh Saddam Gaffar yang tampil berduet bersama Muhammad Rafli yang masuk pada menit yang sama menggantikan Kushedya Hari Yudo.

4 dari 5 halaman

Egy Maulana Vikri

Pemain Lechia Gdanks, Egy Maulana Vikri mulai bergabung dengan pemain timnas lainnya dalam pemusatan latihan tim nasional Indonesia di Dubai. (Foto: Dokumentasi PSSI)

Berbeda dengan pertandingan kontra Thailand, Egy Maulana Vikri harus memulai pertandingan Timnas Indonesia kontra Vietnam dari bangku cadangan. Setelah tampil sebagai starter dan digantikan oleh Osvaldo Haay dalam laga kontra Thailand, kini Shin Tae-yong mencoba untuk memainkan Osvaldo sejak awal pertandingan dan mengistirahatkan Egy.

Egy Maulana Vikri baru masuk lapangan pada awal babak kedua bersama Witan Sulaeman yang pada pertandingan kontra Thailand juga menjadi starter. Kedua sahabat ini masuk lapangan bersama-sama untuk meningkatkan daya gedor Timnas Indonesia setelah bermain imbang tanpa gol pada babak pertama.

Kehadiran Egy Maulana Vikri di lapangan menjadi satu nilai positif dari Timnas Indonesia dalam pertandingan ini. Setidaknya untuk Egy secara pribadi. 

Masuknya Egy Maulana Vikri sedikit memberikan warna dalam permainan Timnas Indonesia. Bertindak sebagai gelandang sayap kanan, pemain Lechia Gdansk itu aktif mencari ruang kosong di lini pertahanan Vietnam.

Kecerdikan Egy Maulana Vikri hampir membuahkan hasil untuk Timnas Indonesia. Pemain kelahiran Medan, Sumatera Utara itu mampu mendapatkan ruang untuk melepaskan tendangan melengkung, namun sepakannya masih membentur mistar gawang Vietnam.

Sayangnya, kehadiran Egy di lapangan juga tidak bisa membantu Timnas Indonesia dari kebobolan empat gol sepanjang babak kedua berlangsung.

5 dari 5 halaman

Witan Sulaeman

Timnas Indonesia U-19, Witan Sulaeman. (dok. PSSI)

Pemain muda yang mampu bermain multi-posisi ini turut diistirahatkan oleh Shin Tae-yong di bangku cadangan hingga masuk lapangan pada awal babak kedua. Padahal saat menghadapi Thailand, Witan Sulaeman mendapatkan kepercayaan sebagai starter dan bermain bagus hingga akhirnya ditarik keluar karena berpotensi cedera.

Bukan tidak mungkin Witan Sulaeman diistirahatkan oleh Shin Tae-yong karena sang pelatih tidak ingin mengambil risiko terlalu besar yang bisa membuatnya berpotensi kembali terancam cedera. Namun, sulitnya menjebol pertahanan Vietnam pada babak pertama membuat Shin Tae-yong akhirnya memutuskan memasukkan Witan ke lapangan bersamaan dengan sang sahabat, Egy Maulana Vikri.

Namun, maksud Shin Tae-yong menyegarkan sisi sayap penyerangan timnya dengan menarik keluar Yakob Sayuri dan Osvaldo Haay itu tidak berjalan mulus. Justru akhirnya Timnas Indonesia harus kebobolan empat gol.

Witan tidak bermain buruk dalam pertandingan ini, bahkan tergolong punya semangat yang tinggi untuk merebut bola dari kaki pemain Vietnam. Namun, beberapa kali upayanya itu malah berbuah peluit berbunyi tanda pelanggaran terjadi. Kekalahan telak yang dialami Tim Garuda tak bisa diubah oleh Witan hanya dalam waktu 45 menit.

Berita Terkait