Suporter Tak Bertiket Bobol Wembley, Inggris Terancam Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 13 Jul 2021, 17:15 WIB
Di babak tos-tosan tiga dari lima penendang Timnas Inggris gagal mengeksekusi tendangan penalti menjadi gol. Sementara tiga penendang Italia sukses menjebol gawang Inggris yang di kawal Jordan Pickford. (Foto:AP/Matt Dunham)

Bola.com, London - Muncul kekhawatiran bahwa hooliganisme yang terjadi di Stadion Wembley selama final Euro 2020 dapat merusak peluang Inggris (bersama Irlandia) menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Situasi mencekam terjadi di London sejak siang waktu setempat. Suporter Timnas Inggris melakukan pengrusakan dengan melempar batu dan botol serta benda-benada lainnya sehingga membuat sejumlah rumah dan toko rusak.

Advertisement

Selain itu, dilaporkan ribuan suporter Inggris tak bertiket memaksa masuk Stadion Wembley. Sebagian dari mereka merusak pagar pembatas, bahkan sampai ada yang menyerang petugas yang berjaga.

Beberapa suporter bertiket yang sudah berada di dalam stadion dan mengetahui adanya 'pembobolan' Stadion Wembley geram dan menghalangi orang-orang yang memaksa masuk. Ironis, vidio kekerasan ini tersebar di media sosial dengan narasi yang salah kaprah.

Pada Senin malam, Perdana Menteri Boris Johnson bersikeras Inggris masih memiliki kesempatan bagus untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 meskipun ada adegan mengejutkan di Wembley.

 

Video

2 dari 2 halaman

Merasa Sukses

Kekalahan ini membuat jargon Timnas Inggris Football is Coming Home gagal total dan berubah menjadi Football is Coming To Rome. (Foto:AP/Matt Dunham)

CEO FA, Mark Bullingham, mengatakan kepada ITV News Sports Editor Steve Scott bahwa meskipun terjadi hooliganisme di luar Wembley, Inggris layak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Bullingham juga mengatakan dia telah menerima respons positif dari UEFA dan pihak lain yang terlibat selama Euro 2020.

"Saya pikir respons keseluruhan yang kami dapatkan dari UEFA dan semua orang yang terlibat dalam sepak bola internasional adalah bahwa kami, bersama dengan negara tuan rumah lainnya, telah melakukan pekerjaan yang brilian dalam menyelenggarakan turnamen melalui pandemi."

“Kami memiliki delapan pertandingan di Wembley yang pada umumnya berjalan dengan sangat, sangat baik."

"Tentu saja hal-hal pada Minggu malam mengecewakan, tetapi secara keseluruhan dalam hal turnamen semuanya sukses."

Berita Terkait