Momen Shin Tae-yong Jadi Musuh Timnas Indonesia di Piala Asia: Lawannya Bima Sakti, Widodo C. Putro, hingga Pep Guardirman

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 15 Jun 2022, 18:56 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ketika masih aktif menjadi pemain. (AFP PHOTO/Stanley CHOU/WSGSTANLEY CHOU / WORLD SPORT GROUP / AFP).

Bola.com, Jakarta - Jauh sebelum mengantar Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023, Shin Tae-yong pernah menjadi musuh bagi tim berjuluk Skuad Garuda itu pada edisi 1996.

Dua puluh enam tahun setelah membela Korea Selatan melawan Skuad Garuda di Piala Asia 1996, Shin Tae-yong justru membawa Timnas Indonesia melaju ke turnamen yang sama pada tahun depan.

Advertisement

Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia 2023 sebagai satu dari lima runner-up terbaik Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023.

Skuad Garuda menempati peringkat kedua dari enam runner-up Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 dengan enam poin dari tiga pertandingan.

Shin Tae-yong menyulap Timnas Indonesia begitu perkasa di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Skuad Garuda mampu mengalahkan Kuwait 2-1 dan Nepal 7-0. Witan Sulaeman dkk. juga hanya kalah 0-1 dari Yordania.

2 dari 4 halaman

Throwback Piala Asia 1996

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (nomor 7) ketika masih aktif menjadi pemain. (KAZUHIRO NOGI / AFP).

Mundur ke Piala Asia 1996, Shin Tae-yong bermain sebagai pengganti di menit ke-33 ketika Korea Selatan berhadapan dengan Timnas Indonesia pada partai kedua Grup A.

Shin Tae-yong masuk ketika Korea Selatan telah unggul 3-0 atas Timnas Indonesia melalui Kim Do-hoon pada menit kelima dan brace Kwang Sun-hon menit ketujuh serta menit ke-15.

Ketika Shin Tae-yong bermain, Korea Selatan makin menggila dengan mencetak gol keempat ke gawang Timnas Indonesia melalui Ko Jeong-woon pada menit ke-55.

Timnas Indonesia hanya mampu membalas dua kali lewat Ronny Wabia pada menit ke-58 dan Widodo. C Putro menit ke-65.

3 dari 4 halaman

Masa Keemasan Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong bersama Pratama Arhan. (Instagram Shin Tae-yong).

Kala itu, Shin Tae-yong juga bentrok satu lapangan dengan Bima Sakti yang sekarang menjadi pelatih timnas U-16 hingga mantan pelatih Persija Jakarta, Sudirman yang sempat mendapatkan julukan Pep Guardirman.

Kemenangan itu membuat Shin Tae-yong dkk. melenggang ke babak ke babak perempat final Piala Asia 1996, sedangkan Timnas Indonesia terpaksa mengepak koper lebih awal.

Korea Selatan lolos sebagai tim peringkat ketiga Grup A dengan empat poin dari tiga partai, sedangkan Timnas Indonesia terpakar di dasar klasemen dengan sebiji poin.

Ketika itu juga, Shin Tae-yong sedang dalam masa keemasan sebagai pemain. Pria kelahiran Gyeongbuk, Korea Selatan itu baru meraih gelar dan pemain terbaik kasta teratas Liga Korea Selatan pada 1995.

4 dari 4 halaman

Bergelimang Trofi

Selain itu, Shin Tae-yong juga merengkuh Liga Champions Asia 1995, Asian Super Cup 1996, dan top scorer kasta teratas Liga Korea Selatan pada 1996. Semua bersama Seongnam Ilhwa Chunma.

Namun, karier Shin Tae-yong di level timnas terhitung pendek. Dia hanya menjadi bagian dari Korea Selatan selama lima tahun dengan total 23 penampilan dan tiga gol.

Hanya beberapa bulan setelah membantu Korea Selatan menyingkirkan Timnas Indonesia di Piala Asia 1996, Shin Tae-yong memainkan partai terakhirnya untuk negaranya itu.

Berita Terkait