Curhat Inggris Menuju Piala Dunia 2022: Sudah Belajar dari Masa Lalu, Yakin atau Tersungkur

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Jul 2022, 00:48 WIB
Sejumlah fans tampak kecewa saat timnas Inggris gagal melaju ke final Piala Dunia di Flat Iron Square, london, Rabu (11/7/2018). Kroasia menang 2-1 atas Inggris. (AP/Luca Bruno)

Bola.com, Jakarta - Sikap optimistis merasuki hati para penggawa Timnas Inggris jelang bertempur di area Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka bertekad menyudahi puasa gelar.

Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, menegaskan, saatnya kini The Three Lions kembali naik podium kehormatan. Maklum, mereka memang pernah merasakan itu pada Piala Dunia 1966 di kandang sendiri, Wembley.

Advertisement

 

2 dari 6 halaman

Sadar Sulit

"Tentunya sangat sulit. Kami tahu itu, mengingat Piala Dunia adalah persaingan yang sangat kompetitif. Tapi kami berada di jalur yang benar menuju juara," kata Southgate, dilansir ESPN.

Sejak Southgate ditunjuk sebagai pelatih pada 2016, Tiga Singa mengalami kemajuan signifikan. Southgate-lah yang kembali bisa membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018, meski harus puas finis di peringkat keempat.

 

3 dari 6 halaman

Luka 2014

Frank Lampard berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Ukraina di Stadion Wembley, Inggris (11/9/2012). Lampard mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pesepak bola lewat Instagram pribadinya pada Kamis (2/2/2017).(AFP PHOTO / GLYN KIRK)

Pencapaian itu terakhir kali digapai Inggris di edisi 1990. Sebelum Southgate datang, Inggris tak lebih dari partai penggembira semata.

Pada Piala Dunia 2014 di Rusia, Inggris, yang saat itu ditukangi Roy Hodgson, tersingkir babak penyisihan grup. Mereka hanya mampu mengemas sebiji poin hasil bermain imbang tanpa gol melawan Kosta Rika. Italia dan Uruguay, pesaing lainnya di Grup D, masih terlalu kuat bagi Inggris.

 

4 dari 6 halaman

Sial 2010

Bek Inggris, Jamie Carragher berusaha menghalau bola yang sedang dibawa pemain Aljazair, Karim Matmour (kanan), pada laga Grup C Piala Dunia 2010, di Stadion Green Point, Cape Town, Afsel (18/6/2010). (EPA/Nic Bothmaa)

Empat tahun sebelumnya di Afrika Selatan, Inggris juga hanya mampu melangkah sampai babak 16 besar. Dihuni sederet pemain bintang macam Steven Gerrard, Frank Lampard, serta Wayne Rooney tak membawa berkah bagi skuad besutan Fabio Capello.

Pada dua edisi beruntun lainnya yakni 2006 dan 2002, Inggris terhenti di perempatfinal. Southgate membawa harapan baru. Di panggung Euro 2020, Southgate dan armadanya nyaris menggenggam Eropa. Jumpa Italia di partai pamungkas, Inggris takluk 2-3 dalam drama adu penalti kontra Italia.

 

5 dari 6 halaman

Para Pesaing

Kali ini, di Piala Dunia 2022, Inggris bersaing dengan Amerika Serikat, Iran, dan Wales, sesama penghuni Grup B. Di atas angin, Inggris jelas lebih dijagokan guna melangkah ke fase selanjutnya.

Nama-nama mentereng menghiasi skuad Inggris kini, di antaranya Jordan Pickford, Kyle Walker, Jordan Henderson, Jesse Lingard, Jesse Lingard, Jack Grealish, dan Harry Kane.

 

6 dari 6 halaman

Belum Cukup

Gelandang Timnas Inggris, Jordan Henderson, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Ukraina pada laga perempat final Euro 2020, Minggu (4/7/2021) dini hari WIB. (AFP/Alberto Pizzoli)

Namun, semua itu bisa jadi masih belum cukup. Peta kekuatan antartim yang belum terbaca, membuat kans Timnas Inggris sama dengan para kontestan lain.

Eks gelandang Timnas Inggris, Jamie Redknapp menyebut, negaranya bisa saja gagal total jika menganggap remeh para pesaing di Grup B. Tak hanya itu, andai bisa melangkah ke fase knock-out, tim-tim kuat akan menjadi batu sandungan nyata.

Berita Terkait