7 Fakta yang Tak Biasa dari Trofi Piala Dunia: Hati-Hati Bro, Nanti Dicuri Lagi Lho

oleh Suharno diperbarui 12 Jul 2022, 06:20 WIB
Prancis. Timnas Prancis mampu mencapai partai final Piala Dunia sebanyak 3 kali dalam 15 kali keikutsertaan mereka. Dari tiga kali masuk final, Prancis mampu 2 kali menjadi juara di edisi 1998 dan edisi terakhir 2018. Mereka gagal di partai final edisi 2006, kalah dari Italia. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Ratusan pesepakbola bakal datang ke Qatar akhir tahun ini demi satu tujuan yakni membawa pulang trofi Piala Dunia 2022. Namun ada 7 fakta menarik terkait trofi Piala Dunia ini.

Trofi yang dahulu bernama Piala Jules Rimet (1930-1970) kini berganti nama menjadi Piala Dunia FIFA hingga sekarang. Trofi Jules Rimet, yang berasal dari nama Presiden Ketiga FIFA, ini menggambarkan Dewi Kemenangan Yunani, Nike, yang didesain Abel Lafleur.

Advertisement

 

Gak Boleh Terlewat Ini

2 dari 9 halaman

Sempat Hilang

Brasil berhak menyimpan Piala Jules Rimet tahun 1970 karena negara pertama yang mampu meraih 3 gelar Piala Dunia. Trofi Jules Rimet pernah perampok curi tahun 1966 di Inggris dan seekor anjing seekor anjing bernama Pickles menemukan trofi tersebut yang terbungkus koran.

Pada tahun 1974, FIFA memperkenalkan trofi baru yakni trofi Piala Dunia FIFA yang menggambarkan manusia memegang bumi. Trofi yang FIFA pakai hingga sekarang ini merupakan karya pematung asal Italia Silvio Gazzaniga.

Namun ada sejumlah fakta menarik dari trofi yang berbahan baku emas ini. Berikut 7 fakta menarik dari Trofi Piala Dunia FIFA.

 

3 dari 9 halaman

1. Seharusnya Berongga

Trofi Piala Dunia FIFA Qatar dipamerkan saat Trophy Tour by Coca-Cola kick-off hari ini dengan first stop event di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (12/5/2022). (AP Photo/Kamran Jebreili)

Menurut profesor kimia Martyn Poliakoff, dari Universitas Nottingham, trofi Piala Dunia emas padat akan memiliki berat sekitar 70 kilogram. Berat ini akan membuat seorang pemain kesulitan mengangkatnya.

Poliakoff juga menganggap bola di bagian atas piala seharusnya berlubang. Tujuannya agar cukup ringan untuk pemain angkat dan tidak akan menjadi pemborosan besar untuk membeli emas.

 

4 dari 9 halaman

2. Tak Bisa Menyimpan

Sejak Piala Dunia 1974, negara pemenang Piala Dunia berhak mengangkat trofi Piala Dunia FIFA. Namun setelah selebrasi perayaan di dalam stadion, FIFA akan menyimpannya lagi.

FIFA akan kembali menyimpan trofi Piala Dunia di World Football Museum yang terletak di Zurich, Swiss. Untuk negara pemenang hanya akan membawa pulang replikanya.

Belum ada alasan jelas kenapa trofi Piala Dunia yang asli tidak digilir untuk dibawa pulang ke negara pemenang. Berdasar pengalaman hilangnya Piala Jules Rimet, FIFA mungkin tidak mempercayai orang lain untuk menjaganya.

 

5 dari 9 halaman

3. Replika Bukan dari Emas

Kiper timnas Prancis, Hugo Lloris mengangkat trofi Piala Dunia 2018 saat merayakan gelar juara setelah mengalahkan Kroasia pada laga final di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7). Prancis membekuk Kroasia dengan skor akhir 4-2. (AP Photo/Martin Meissner)

Ada hal yang menarik dari replika trofi Piala Dunia yang dibawa negara pemenang. Replika trofi ini tidak lebih mahal dari piala yang asli.

Hal ini karena replika trofi Piala Dunia tidak dari emas murni secara keseluruhan. Namun hanya terbuat dari perunggu yang berlapis emas.

 

6 dari 9 halaman

4. Bukan Piala Asli Pertama

Seperti kita ketahui, trofi Piala Dunia FIFA saat ini bukanlah piala yang pertama. Hal ini karena ada Piala Jules Rimet pada Piala Dunia 1930 hingga 1970.

Pada Piala Dunia 1970 ini, trofi Jules Rimet telah FIFA serahkan kepada Brasil. Hal ini karena Brasil menjadi negara peraih tiga Piala Dunia pada tahun 1970.

 

7 dari 9 halaman

5. Jules Rimet Lenyap

Gelandang Timnas Prancis, N'Golo Kante, berpose dengan trofi Piala Dunia 2018. (FRANCK FIFE / AFP).

Setelah FIFA menyerahkan kepada Brasil, namun hingga kini trofi Jules Rimet lenyap. Hal ini karena piala tersebut kembali perampok curi pada tahun 1983 dari etalase di Rio de Janiero.

Banyak pihak mengklaim piala ini sudah lenyap dan tidak bakal kembali karena telah pelaku lebur jadi emas murni kemudian mereka jual. Hal ini yang kemungkinan membuat FIFA akhirnya tidak menyerahkan torfi Piala Dunia yang asli kepada negara pemenang hingga kini.

 

8 dari 9 halaman

6. Kehabisan Ruang Menulis Nama Pemenang

FIFA akan segera kehabisan ruang untuk menulis nama pemenang yang terukir di Trofi Piala Dunia. Nama pemenang terakhir yakni untuk pemenang Piala Dunia 2030.

FIFA harus berpikir ulang terkait trofi Piala Dunia yang baru atau tempat nama pemenang Piala Dunia selanjutnya. Pada tahun 2030 sekaligus satu abad gelaran Piala Dunia, FIFA harus segera mutuskan masalah ini.

 

9 dari 9 halaman

7. Piala yang Tidak Berbentuk Cawan

Trofi Piala Dunia (Photo: AFP)

Berbeda dengan Jules Rimet, trofi Piala Dunia saat ini tidak berbentuk seperti gelas atau cawan. Uniknya FIFA masih menggunakan Copa de Mundial yang berasal kata Cup (gelas).

Trofi Piala Dunia kali ini berbentuk benjolan. Namun FIFA menolak mengubah nama turnamen sesuai dengan bentuk trofi saat ini.

Berita Terkait