5 Alasan Ubah Posisi Lionel Messi agar Bisa Bikin PSG Juarai Liga Champions Musim Ini

Lionel Messi mulai menikmati kirpah yang istimewa bersama PSG di musim 2022/2023. Ia menjadi pemain kunci sebagai playmaker Les Parisiens.

BolaCom | Aryo AtmajaDiterbitkan 24 Agustus 2022, 08:15 WIB
PSG - Ilustrasi Lionel Messi Argentina (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi dan PSG memulai awal yang baik di Ligue 1 musim 2022/2023. Dengan berhasil memenangkan tiga pertandingan pertama mereka musim ini.

Pelatih PSG, Christophe Galtier tampaknya telah menemukan kekuatan besar di timnya yang bertabur bintang. Diketahui Les Parisiens memiliki trisula mematikan, Lionel Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar Jr.

Advertisement

Perubahan permainan dari pelatih sebelumnya, membuat PSG sangat superior dan leboh menjanjikan di musim ini. Paling tidak kans untuk menebus prestasi di Liga Champions menjadi lebih besar.

Sosok Lionel Messi bakal masih menjadi kunci utama bagi PSG dalam perjalannya di Liga Champions musim ini. Superstar Argentina itu merupakan jaminan bagi PSG meraih kesuksesan di Liga Champions.

Namun PSG perlu mengubah peran Lionel Messi di dalam permainannya musim ini untuk kiprah lebih maksimal di Liga Champions. Berikut ini lima alasan mengapa PSG perlu mengubah posisi Messi demi bisa memenangkan trofi si kuping besar musim ini.


Neymar Lebih Dekat Lagi di Kotak Penalti

Trisula maut PSG, Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar yang akrab dengan sebutan Trio MMN akhirnya bisa tampil akur di awal musim 2022/2023 ini kala ketiganya mampu menyumbang gol dalam kemenangan telak 7-1 atas tuan rumah Lille di pekan ke-3 Liga Prancis, Senin (22/8/2022) dini hari WIB. Mbappe bahkan mampu mencetak hattrick dan gol pertamanya menjadi rekor gol tercepat di Ligue-1 dan bagi PSG sendiri merupakan gol tercepat sepanjang sejarah klub di seluruh kompetisi resmi. (AP/Michel Spingler)

Neymar Jr adalah salah satu penyerang paling berbakat secara teknis di era modern. Dia juga salah satu pemilik dribel terbaik dan hanya ada sedikit pesepak bola yang menirukannya.

Dalam sistem baru Galtier, Neymar bermain di posisi yang jauh lebih ke depan dari musim-musim sebelumnya. Pemain berusia 30 tahun itu masih sangat tajam untuk menjadi seorang penyerang.

Hasil yang memungkinkan Neymar untuk tetap lebih dekat ke kotak dan mempengaruhi permainan di sepertiga lapangan. Dia telah mencetak lima gol dan memberikan enam assist hanya dalam tiga penampilan Ligue 1 musim ini.


Mbappe dan Neymar Menjadi Duet Maut

Dari kiri, pemain Paris Saint-Germain (PSG) Lionel Messi, Kylian Mbappe, Neymar dan Achraf Hakimi bereaksi setelah mencetak gol ke gawang Lille pada pekan ketiga Ligue 1 (Liga Prancis) 2022/2023 di Stadion Pierre-Mauroy, Senin (22/8/2022) dini hari WIB. PSG berpesta gol ke gawang Lille dengan skor 7-1. (AP Photo/Michel Spingler)

Tidaklah adil untuk berbicara tentang Neymar dan kemudian mengabaikan kontribusi rekan serangnya Kylian Mbappe, yang mencetak hat-trick melawan Lille pada hari Minggu. Mbappe dan Neymar telah menunjukkan bahwa keduanya bersama-sama dapat mendatangkan malapetaka bagi tim mana pun.

Messi menjadi ruh permainan dengan membuka wilayah pertahanan lawan. Neymar tidak selalu harus turun ke dalam dan berusaha melepaskan Mbappe setiap kali PSG memiliki kesempatan untuk melakukan serangan balik.

Dengan playmaker yang cakap seperti Messi di belakang mereka, selalu ada opsi ekstra saat melakukan serangan balik. Mbappe dan Neymar tampaknya membentuk kemitraan yang mematikan di lini depan PSG.


Lionel Messi Harus Lebih Banyak Pegang Bola

Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) Lionel Messi berlari dengan bola pada pekan ketiga Ligue 1 (Liga Prancis) 2022/2023 menghadapi Lille di Stadion Pierre-Mauroy, Senin (22/8/2022) dini hari WIB. PSG berpesta gol ke gawang Lille dengan skor 7-1. (AP Photo/Michel Spingler)

Musim lalu Messi menunjukkan kecenderungan untuk menjadi penumpang dalam permainan. Ini karena dia biasanya ditempatkan melebar di sayap kanan dan dia tidak benar-benar terlibat dalam segala hal yang coba dibangun Paris Saint-Germain di sepertiga akhir lapangan.

Tapi sekarang dia telah diposisikan lebih sentral dan di belakang penyerang, dia terlibat lebih banyak dan itu hal yang hebat untuk PSG.

Messi selalu dianggap sebagai playmaker kelas dunia begitu dia kehilangan kecepatan. Sekarang Messi mendikte permainan sebagai gelandang serang. Terbukti Messi telah mencetak tiga gol dan memberikan dua assist dalam tiga penampilan Ligue 1, beroperasi di belakang Mbappe dan Neymar.


Messi Bermain Lebih Taktis

Tampil dengan formasi terbaiknya, termasuk menurunkan trio MMN, Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar, Paris Saint-Germain (PSG) hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Brugge dalam matchday pertama Grup A Liga Champions 2021/2022, Rabu (15/9/2021). (Foto: AFP/Kenzo Tribouillard)

Lionel Messi tentu sudah kehilangan kecepatan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu hal yang biasa membedakannya di masa jayanya adalah kecepatannya yang luar biasa.

Seiring bertambahnya usia, bermain melebar menjadi jauh lebih sulit. Tetapi di posisi yang lebih sentral di mana atribut utama yang dibutuhkan adalah passing yang tepat, gerak kaki yang gesit, dan visi, dia jauh lebih efektif.

Di posisi barunya, Messi tampaknya telah menemukan lebih banyak waktu dan ruang dan PSG secara efektif memainkan kekuatannya dan membantunya menutupi kelemahannya. Ini adalah manajemen kelas atas di penghujung hari.


Penghubung yang Tepat untuk Penyerang

Trio Messi-Neymar-Mbappe berhasil membawa Paris Saint-Germain menang besar di kandang Clermont pada laga lanjutan Liga Prancis, Minggu (10/04/2022) dini hari WIB. (Foto kolase: AFP/Thierry Zoccolan)

Dalam laga PSG melawan Lille, sulit menemukan pemain yang bisa menjadi penghubung yang lebih baik antara pertahanan dan serangan dari seorang Messi. Operan, visi, dan kontrol ketat pemain berusia 35 tahun itu membuatnya menjadi pemain yang sulit dikendalikan.

Dia adalah salah satu pemain yang paling cerdik secara teknis sepanjang masa. Messi tidak membuang waktu untuk menguasai bola dan kemudian mendikte permainan di belakang Neymar dan Mbappe.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait