Bos Persib dan Mantan Pemain Persija Sepakat Saatnya Perbaiki Sistem Penjualan Tiket

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 08 Okt 2022, 18:45 WIB
Suporter menunjukan tiket di gerbang masuk Stadion GBLA, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018). Pengamanan jelang laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta diperketat. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono menganggap bahwa sudah saatnya memperbaiki mekanisme pertandingan setelah tragedi Kanjuruhan.

Sedikitnya 131 orang tewas dan 300-an luka-luka akibat kerusuhan suporter Arema FC, Aremania dan tindakan represif aparat.

Advertisement

Kejadian itu terjadi sesudah partai Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022.

"Persib Bandung telah memberlakukan mekanisme sistem pertandingan secara ketat, yang meliputi sistem penjualan ticketing 100 persen secara online dengan verifikasi yang komprehensif di musim ini," ujar Teddy.

2 dari 5 halaman

Penjualan Ketat

Sejumlah suporter Persib Bandung menunjukan gelang tiket jelang pertandingan antara Persib Bandung vs Arema FC di GBLA, Sabtu (15/04/2017). Tiket gelang tersebut dikenakan QR code dan Barcode untuk meminimalisir pemalsuan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Persib Bandung memang memberlakukan syarat yang sangat ketat dalam penjualan tiket ketika bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung per musim ini.

Tim berjulukan Pangeran Biru itu melepas tiket secara online dan para penonton masih harus menukarkan tiket elektronik dengan tiket gelang.

"Dari setiap pembelian tiket yang dilakukan, mereka wajib memiliki KTP sebagai tanda pengenal dan juga sudah melakukan vaksinasi booster," jelas Teddy.

3 dari 5 halaman

Metode 4 Ring

Sejumlah suporter Persib Bandung menunjukan gelang tiket jelang pertandingan antara Persib Bandung vs Arema FC di GBLA, Sabtu (15/04/2017). Tiket gelang tersebut dikenakan QR code dan Barcode untuk meminimalisir pemalsuan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Selain itu, Persib juga memberlakukan metode empat ring di Stadion GBLA sehingga area stadion benar-benar steril terhadap orang yang tidak bertiket.

"Selain itu sebelum masuk ke area GBLA Persib juga telah menerapkan mekanisme penukaran gelang penanda," kata Teddy.

"Ditambah dengan pemeriksaan keamanan yang menggunakan metode empat ring untuk memaksimalkan aspek keamanan", jelas Teddy.

4 dari 5 halaman

Penilaian Mantan Pemain Persija

Pemain futsal Indonesia, Vennard Hutabarat, meramaikan grand final Super Soccer Futsal Battle 2017 di Bintaro Jaya ExChange, Tangerang, Sabtu (21/10/2017). Timnas futsal Piala AFF 2010 tampil melawan All Star. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sementara itu, pengamat sepak bola, Vennard Hutabarat mengatakan tragedi Kanjurahan menjadi momentum berbenah untuk industri sepak bola.

“Faktor utamanya ada pada prosedur pengamanan, tidak hanya di pertandingan itu, tapi mungkin sudah akumulasi dari beberapa pertandingan lainnya, termasuk di Liga 2. Artinya apa, jangankan Liga 1, Liga 2 pun sama. Semua SOP-nya itu tidak jelas," terang pria yang karib dipanggil Veve itu.

"Jadi kalau dari sisi pemain, agar merasakan kenyamanan saat bermain sepak bola, tentunya SOP dari segi pengamanan itu yang harus lebih diutamakan," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Wajib Sistem Online

Selain itu, lelaki yang juga pernah membela Persija Jakarta hingga PSM Makassar itu menyorot sistem penjualan tiket kompetisi di Indonesia.

Menurut Veve, terlepas dari tragedi Kanjuruhan, para panitia pelaksana (Panpel) pertandingan atau klub bisa mulai menerapkan sistem tiket online.

Kebijakan itu Veve nilai bisa menjadi bagian dari evaluasi, mengingat sistem tiket yang diterapkan bisa berpengaruh bagi tim maupun penonton.

Atas terjadinya tragedi Kanjuruhan, berbagai pihak termasuk Persib menyatakan bahwa insiden tersebut merupakan momentum untuk berbenahnya industri sepak bola Tanah Air.

Berita Terkait