5 Fakta Menarik Final Liga Champions, Man City Vs Inter Milan: Pertemuan Pertama di Panggung Tertinggi Eropa

oleh Hery Kurniawan diperbarui 07 Jun 2023, 11:00 WIB
Man City vs Inter Milan - Erling Haaland dan Lautaro Martinez (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Bola.com, Jakarta - Partai final Liga Champions 2022/2023 akan digelar pada Minggu (11/06/2023) dini hari WIB. Laga ini akan digelar di Ataturk Olympic Stadium, Turki.

Manchester City berhasil melaju ke babak final Liga Champions setelah mengalahkan Real Madrid pada babak semifinal. Tim asuhan Pep Guardiola menang dengan agregat 5-1 pada laga itu.

Advertisement

Di sisi lain, Inter Milan meraih kemenangan besar di babak semifinal. Tim asuhan Simone Inzaghi menyingkirkan sang rival sekota, AC Milan pada babak semifinal dengan agregat 3-0.

Manchester City menjadi tim yang difavoritkan pada laga ini. Tim berjulukan The Cityzens sedang ada dalam kondisi on fire. Komposisi pemain mereka juga di atas kertas lebih baik ketimbang Inter.

Bola.com memiliki lima fakta menarik mengenai laga final Liga Champions 2022/2023 antara Manchester City kontra Inter Milan. Simak ulasan khas kami di bawah ini.

2 dari 6 halaman

Pertemun Pertama di Final UCL

Para pemain Inter Milan merayakan keberhasilan lolos ke perempat final setelah bermain imbang dengan FC Porto pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Estadio Do Dragao, Rabu (15/03/2023). (AP Photo/Luis Vieira)

Manchester City baru berkembang menjadi klub besar sekitar 10 tahun terakhir. Kondisi itu membuat City cukup jarang berlaga di babak final Liga Champions.

Pertemuan melawan Inter Milan pada final UCL 2022/2023 akan menjadi pertemuan pertama kedua tim di partai puncak turnamen antarklub paling bergengsi di Eropa itu.

Inter Milan saat ini sudah memiliki tiga gelar di ajang Liga Champions. Sementara Manchester City masih memburu gelar perdana mereka.

3 dari 6 halaman

Guardiola Incar Gelar Ketiga

Manajer Manchester City Pep Guardiola (kanan) merayakan gol pembuka timnya ke gawang Real Madrid pada semifinal leg kedua Liga Champions di Etihad Stadium, Manchester, Kamis (18/5/2023) lalu. (foto: Oli SCARFF / AFP)

Manajer Manchester City, Pep Guardiola sangat termotivasi menyambut laga ini. Pep berniat mengejar gelar ketiga di Liga Champions sebagai pelatih.

Sebelumnya, Pep Guardiola sudah meraih dua gelar juara. Namun, dua gelar itu didapatkan ketika ia masih melatih Barcelona yakni pada 2009 dan 2011.

Sejak 2011 belum ada lagi gelar Liga Champions yang didapatkan Pep Guardiola. Padahal, kesempatan yang didapatkan Pep cukup besar terutama ketika ia masih menjadi pelatih Bayern Munchen.

4 dari 6 halaman

Pertama Sejak 2017

Pemain Inter Milan, Lautaro Martinez, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Benfica pada laga leg kedua babak perempat final Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (20/4/2023). Inter Milan sukses melaju ke babak semifinal Liga Champions setelah berhasil menyisihkan Benfica. (AP Photo/Luca Bruno)

Inter Milan melaju ke final Liga Champions 2022/2023. Hal itu menjadi catatan tersendiri bagi sepak bola Italia.

Keberhasilan Inter berlaga di final UCL musim ini merupakan pencapaian besar bagi sepak bola Italia. Sebab, sejak 2017 tak ada tim Italia yang mampu menembus final ajang tersebut.

Tim terakhir yang mampu melakukannya adalah Juventus. Namun, Si Nyonya Tua kala itu kalah 1-4 dari Real Madrid.

5 dari 6 halaman

Pembuktian Haaland

Pemain Manchester City, Erling Haaland (kanan) berebut bola dengan pemain Burnley, Jordan Beyer pada laga perempat final FA Cup 2022/2023 yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester, Minggu (19/03/2023) WIB. Haaland sukses mencetak hattrick untuk kemenangan 6-0 The Cityzens. (AP Photo/PA/Martin Rickett)

Erling Haaland tampil luar biasa di musim ini. Ia sudah mencetak lebih dari 50 gol di semua ajang bersama Manchester City.

Ketajaman Erling Haaland pun tetap terlihat di ajang Liga Champions. Sejauh ini Haaland menjadi pencetak gol terbanyak sementara ajang itu dengan 12 gol.

Namun, ketajaman Haaland masih perlu dibuktikan. Akan sangat hebat bagi Haaland jika ia bisa menambah gol pada babak final.

6 dari 6 halaman

Ofensif Vs Defensif

Kiper Inter Milan, Andre Onana, merayakan keberhasilan lolos ke perempat final setelah bermain imbang dengan FC Porto pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Estadio Do Dragao, Rabu (15/03/2023). (AFP/Miguel Riopa)

Laga antara Manchester City melawan Inter Milan memiliki latar belakang yang menarik. Kedua tim itu memiliki statistik yang bertolak belakang.

Manchester City sangat ofensif di musim ini. Mereka menjadi tim yang punya catatan gol terbanyak dengan 31 gol.

Di sisi lain, Inter Milan cukup dominan pada statistik di sisi defensif. Misalnya Inter punya catatan tekel terbanyak di Liga Champions musim ini dengan 179 kkali tekel.

Berita Terkait