4 Monster Asia yang Menggemparkan Dunia via Karier Emas di Liga Inggris

oleh Choki Sihotang diperbarui 10 Jun 2023, 07:52 WIB
Sedangkan Gol Tottenham dicetak oleh P. Porro (56') dan Son Heung-min (79'). (AP Photo/Alastair Grant)

Bola.com, Jakarta - Manchester United dihebohkan dengan pengakuan seseorang yang sangat dekat klub berjuluk Setan Merah itu yakni Rene Meulensteen. Siapa Meulensteen?

Dia bukan orang sembarangan. Dulu, di masa Manchester United berjaya di bawah telunjuk Sir Alex Ferguson, Meulensteen adalah asisten pelatih (2007-2013). Nah, belum lama ini, Meulensteen membeberkan sebuah rahasia.

Advertisement

Menurut pria berusia 59 tahun ini, dirinya pernah menyodorkan kepada manajemen untuk segera merekrut dua pemain anyar ke Old Trafford. Kedua pemain itu adalah Willian dan Son Heung-min.

Bagaimana ceritanya? Willian, ungkap Meulensteen, dalam wawancara khusus dengan Skandinavia United baru-baru ini, meminta bantuannya agar bisa menjadi pemain Manchester United.

 

2 dari 5 halaman

Malah Meledak

Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min berusaha mencetak gol ke gawang Manchester United pada laga pekan ke-33 Liga Inggris 2022/2023 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Jumat (28/04/2023) WIB. Laga berakhir dengan skor 2-2. (AFP/Glyn Kirk)

"Saya kemudian menelepon pelatih David Moyes. Saya berkata, 'Dengar, David, saya punya seseorang di sini. Dia pemain Brasil yang bisa bermain di posisi apa pun. Secara komersial juga sangat bagus. Dia tak pernah cedera. Benar-benar anak yang hebet," kata Meulensteen. Moyes bergeming. Willian kemudian berlabuh ke Chelsea dan menjadi bintang kejora di sana. Meulensteen juga menyodorkan Son Heung-min. Sami mawon, Manchester United kembali menampik niat baik Meulensteen.

Belakangan, Son Heung-min meledak bersama Tottenham Hotspur. Tombak Korea Selatan itu mengukuhkan dirinya sebagai satu di antara segelintir bomber terhebat Premier League, jauh sebelum kedatangan Erling Haaland ke Manchester City.

Khusus Son Heung-min, dia tak hanya membanggakan Korea Selatan, tapi juga Asia secara keseluruhan. Oleh karena itu, tatkala si ganteng 30 tahun itu mengukuhkan diri sebagai pencetak gol tersubur Premier League 2021/22 bersama penyerang Liverpool, M Salah, semua penduduk Asia ikut membusungkan dada sebagai ungkapan bangga.

Sukses Son Heung-min tentunya kian mempertegas kalau kualitas pemain Asia kini sudah sejajar dengan pemain dari negara mana pun. Siapa selain Son Heung-min? Banyak. Berikut empat di antaranya di bawah ini :

 

3 dari 5 halaman

Shinji Okazaki

Shinji Okazaki. Striker Jepang berusia 36 tahun yang kini berstatus tanpa klub sejak meninggalkan FC Cartagena sejak akhir musim 2021/2022 ini pernah bermain di 3 liga top Eropa, yaitu Jerman, Inggris dan Spanyol. Di Liga Jerman ia memperkuat 2 klub, yaitu VfB Stuttgart dan Mainz 05 selama 5 musim mulai 2010/2011 hingga 2014/2015 dan total tampil dalam 155 laga dengan torehan 42 gol. Di Liga Inggris ia memperkuat Leicester City selama 4 musim mulai 2015/2016 hingga 2018/2019 dan total tampil dalam 137 laga dengan torehan 19 gol serta mampu meraih gelar juara Liga Inggris di musim debutnya. Di Liga Spanyol ia memperkuat SD Huesca selama 2 musim pada 2019/2020 dan 2020/2021 serta total tampil dalam 64 laga dengan torehan 13 gol. (AFP/Adrian Dennis)

Striker Jepang ini bergabung dengan Leicester City pada 2015. Dia diangkut dari klub Bundesliga, Jerman, Mainz 05. Pergerakannya yang cerdas saat melepaskan bola membuatnya menjadi bagian integral dari skuad pemenang gelar Premier League yang mengejutkan Leicester pada tahun 2016.

Meskipun merupakan pemain yang relatif kecil, kemampuan udara Okazaki sangat mengagumkan. Senjata itu yang membuatnya menjadi satu di antara favorit penggemar di Stadion King Power.

Okazaki membuat total 114 pertandingan dengan mengenakan seragam biru Leicester. Berkat sejarah bagus di Liga Inggris, ia akan tercatat sebagai satu di antara pemain terbaik asal Asia dalam sejarah klub.

 

4 dari 5 halaman

Maya Yoshida

Pemain Inter Milan, Andrea Pinamonti, berebut bola dengan pemain Sampdoria, Maya Yoshida, pada laga Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (8/5/2021). Inter Milan menang dengan skor 5-1. (AP/Luca Bruno)

Maya Yoshida menghabiskan delapan musim di Premier League bersama Southampton (2012–2020). Dia bergabung dari klub Belanda VVV Venlo dan dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain reguler di lini pertahanan The Saints.

Yoshida punya keahlian dalam bertahan dan fisiknya yang tangguh. Tak heran, kalau kelebihan tersebut membuatnya menjadi sosok yang dapat diandalkan di jantung lini belakang Southampton.

Dia juga menjadi kapten dalam beberapa kesempatan dan dihormati rekan satu tim. Maklum, ia punya etos kerja dan profesionalisme tinggi.

Kualitas kepemimpinan Yoshida sangat penting selama musim 2017/2018 ketika mereka bertarung menghindari degradasi/ Yoshida meninggalkan Southampton pada musim panas 2020, bergabung dengan klub Italia Sampdoria. Pada 2022 dia memperkuat Schalke 04.

 

5 dari 5 halaman

Park Ji-Sung

Park Ji-sung mampu mempersembahkan gelar-gelar bergengsi bagi MU di antaranya, 4 trofi Liga Inggris, 1 trofi Liga Champions dan 3 trofi Piala Liga. Pada awal musim 2012/2013 ia hijrah ke QPR dan pensiun di sana pada 2014 setelah sempat dipinjamkan ke PSV Eindhoven pada musim 2013/2014. (AFP/Paul Ellis)

Gelandang Korea Selatan ini diciduk Manchester United pada tahun 2005 dari klub Belanda, PSV Eindhoven. Selama tujuh musim di Old Trafford, Park menjadi bagian integral dari skuad Sir Alex Ferguson.

Park bisa bermain di berbagai posisi, termasuk gelandang tengah, melebar, dan bahkan kadang-kadang sebagai striker. Tingkat kerja Park yang tak kenal lelah dan kecerdasan taktis membuatnya menjadi favorit Ferguson.

Berkat kerja kerasnya, Manchester United memenangkan empat gelar Liga Inggris, tiga Piala Liga, dan Liga Champions selama waktunya di Manchester. Park menjadi bagian dari pemain terbaik Asia dalam sejarah Premier League.

Sumber : Khelnow

Berita Terkait