Tekad Chris John Bangkitkan Tinju Nasional yang Lagi Mati Suri

oleh Rizki Hidayat diperbarui 20 Jul 2023, 14:30 WIB
Mantan atlet tinju Indonesia, Chris John berjalan di atas karpet merah pada sebuah acara yang berlangsung di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/07/2023). Chris John terlihat mengenakan jas hitam dipadukan dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Perkembangan tinju nasional saat ini tengah mati suri, karena belum ada lagi petinju yang mengukir prestasi di kancah internasional. Untuk itu, Chris John, bertekad membangkitkan kembali olahraga tersebut.

Indonesia pernah melahirkan petinju-petinju hebat yang meraih berbagai sabuk juara level dunia. Mulai dari Ellyas Pical yang memenangkan gelar juara dunia kelas bantam junior IBF pada 1985-1987.

Advertisement

Chris John juga sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut, berhasil menyandang gelar juara dunia pada kelas bulu WBF selama 10 tahun, dari 2003 hingga 2013.

Prestasi Chris John kemudian dilanjutkan Daud Yordan. Daud yang kini terjun ke dunia politik pernah menjadi juara dunia di kelas bulu (featherweight) versi IBO pada 2012-2013, juara dunia di kelas ringan (lightweight) versi IBO pada 2013, dan juara dunia di kelas ringan super (super lightweight) versi IBA pada 2019.

 

2 dari 3 halaman

Tekad Chris John

Legenda tinju Indonesia, Chris John ditemui awak media di sela acara konferensi pers Baku Hantam Championship 2023 di Jakarta, Senin (3/7/2023). (Bola.com/Hery Kurniawan)

Adapun petinju Indonesia terakhir yang mengukir prestasi di dunia internasional adalah Ongen Saknosiwi. Pria yang dijuluki The Hawk tersebut menjadi juara dunia versi IBA, setelah mengalahkan Marco Demecillo asal Filipina di Jawa Timur pada 17 November 2019

Namun setelah Ongen, prestasi petinju nasional seperti mati suri. Sampai saat ini belum ada lagi petinju Indonesia yang berhasil meraih sabuk juara dunia.

Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Chris John. Pria kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah itu pun berambisi untuk membangkitkan kembali prestasi tinju nasional.

"Memang kita tahu kondisi tinju nasional sedang mati suri, makanya kita lagi terus berupaya, khususnya saya bersama tim coba mencari jalan bagaimana mengadakan event-event tinju regular agar bisa mengangkat petinju-petinju kita," ujar Chris John kepada Bola.com.

"Menurut saya susah kondisi saat ini tidak ada pertandingan, karena tidak ada pertandingan bagaimana mereka bisa menorehkan prestasi," lanjutnya dalam acara pemberian penghargaan di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/7/2023) malam WIB.

 

3 dari 3 halaman

Butuh Sponsor

Chris John mengaku tidak mudah untuk kembali membangkitkan prestasi tinju nasional. Menurutnya butuh suntikan dana dari sponsor agar bisa menggelar pertandingan tinju internasional.

"Sponsor pastinya, sponsor acara yang masih minim. Makanya mudah-mudahan saya dikasih waktu untuk bisa bertemu pak Presiden atau pak Moeldoko agar bisa mengutarakan masalah ini ke beliau," lanjutnya.

Chris John juga memuji perkembangan mixed martial arts (MMA) di Indonesia. Chris berharap MMA bisa semakin berkembang dan menorehkan prestasi gemilang.

"MMA saat ini ada yang suport, memang lagi naik dan mudah-mudahan mereka bisa terus berkembang dan bisa menorehkan prestasi yang baik," tutupnya.