MotoGP: Casey Stoner Prihatin Melihat Honda dan Yamaha Terpuruk

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 20 Jul 2023, 19:30 WIB
Casey Stoner menjadi pembalap penguji Ducati di Sirkuit Sepang (MOHD RASFAN / AFP)

Bola.com, Jakarta - MotoGP Legend sekaligus dua kali juara dunia, Casey Stoner prihatin melihat Honda dan Yamaha terpuruk musim ini. Apalagi jika melihat kesulitan yang dialami Marc Marquez akibat motor RC213V yang sulit kompetitif. Ia pun yakin masa depan Marquez sangat tergantung komitmen Honda.

Musim ini, Marquez baru sekali naik podium di sprint race, dan sama sekali belum pernah finis di main race. Sang delapan kali juara dunia pun santer digosipkan ingin pindah ke pabrikan lain meski masih terikat kontrak dengan Honda sampai akhir 2024. Semua akibat RC213V tak lagi mudah dijinakkan.

Advertisement

Uniknya, kendala serupa juga dialami Yamaha. Usai menjuarai MotoGP 2021 bersama Fabio Quartararo, mereka harus jatuh bangun menyamai performa Ducati pada 2022 dan akhirnya dipaksa legawa melihat gelar dunia jatuh tangan ke Pecco Bagnaia. Musim ini, mereka malah sulit naik podium.

2 dari 3 halaman

Honda dan Yamaha Syok Lihat Dominasi Ducati

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, finis ketiga pada sesi kualifikasi MotoGP Malaysia 2022. (AFP/Mohd Rasfan)

Casey Stoner yakin loyonya Honda dan Yamaha diakibatkan motivasi yang berkurang usai kalah dari Ducati. "Saya rasa dominasi Ducati pada akhir musim lalu membuat Yamaha syok dan mengalami penurunan motivasi secara masif," ungkap juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 ini.

"Saya paham mengapa pabrikan Jepang kurang menunjukkan komitmen daripada pabrikan Eropa. Tahun lalu, Fabio kalah tipis dalam perebutan gelar. Mereka melakukan segalanya demi merebut dua gelar secara beruntun. Yamaha seharusnya bisa jadi juara dunia bertahan saat ini," ujar Stoner via Speedweek Senin (17/7/2023).

"Dalam situasi macam itu, sulit bagi pabrikan untuk kembali menemukan motivasi, mengingat distribusi tenaga tidak distribusikan dengan seimbang. Namun, Honda dan Yamaha tak boleh diremehkan, karena mereka selalu menemukan cara untuk kembali ke puncak," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Bertahan atau Pindah?

Marc Marquez. Pembalap Spanyol berusia 29 tahun ini baru saja gagal beraksi di kelas MotoGP pada GP Mandalika 2022 akibat terjatuh saat sesi pemanasan. Sejatinya ia juga menjadi favorit pilihan pembalap, karena mampu tampil sama baiknya di trek kering maupun basah. (AFP/Mohd Rasfan)

Melihat Honda sangat terpuruk, Marquez dirumorkan ingin pindah ke KTM. Agar hal ini tak terjadi, Stoner menyatakan Honda harus bertindak cepat memperbaiki motornya. "Menurut saya, semua tergantung komitmen apa yang ditawarkan Honda kepada Marc, dan seberapa besar mereka mau memberikan bantuan kepadanya," tuturnya.

"Namun, sulit untuk mengira-ngira apa yang akan dilakukan Honda untuknya. Jadi, semua terserah Marc. Ia harus ambil keputusan apakah ia mau menunjukkan komitmen kepada Honda atau ingin pergi ke pabrikan lain. Mustahil bagi pihak luar untuk mengetahui solusi yang tepat," tutupnya.

Saat ini, Marquez tengah duduk di peringkat 19 pada klasemen pembalap dengan koleksi 15 poin saja. Usai menjalani rehat musim panas selama lima pekan, ia akan kembali berlaga dalam Seri Inggris di Sirkuit Silverstone pada 4-6 Agustus 2023.

Sumber: Speedweek

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, 20/7/2023)

Berita Terkait