Brighton Menunjukkan Bahwa Jagoan di Premier League Tidak Bisa Petantang-petenteng di Liga Europa

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 22 Sep 2023, 11:00 WIB
Kapten Brighton, Pascal Gross, menggiring bola saat bertanding menghadapi AEK Athens pada mathday 1 Liga Europa 2023/2024 di Amex Stadium, Jumat (22/9/2023) dini hari WIB. (Dok. Brighton)

Bola.com, Jakarta - Nasib apes dialami Brighton pada laga debutnya di kompetisi antarklub Eropa. Bertanding melawan AEK Athens pada matchday 1 Liga Europa 2023/2024, Jumat (22/9/2023) dini hari WIB, Pascal Gross dkk. kalah 2-3.

Publik Amex Stadium, kandang Brighton, terdiam saat Djibril Sidibe menggetarkan gawang Jason Steele menit 11'. Joao Pedro berhasil menyamakan kedudukan lewat Joao Pedro via penalti menit 30'.

Advertisement

Akan tetapi, AEK Athens yang punya riwayat bermain di kompetisi antarklub Eropa menutup babak pertama dengan skor 2-1 melalui gol Mijat Gacinovic.

"Kami tidak layak menang, tetapi tak pantas kalah juga. Kami tidak beruntung dengan dua gol pertama mereka, walaupun saya tidak suka membicarakan keberuntungan," kata manajer Birghton, Roberto De Zerbi mengenai gawang timnya kebobolan dua kali.

Brighton kembali menyamakan kedudukan, juga melalui Joao Pedro via titik putih. Namun AEK Athens sukses memastikan kemenangan berkat gol Ezequiel Ponce menit 86'.

 

2 dari 4 halaman

Gugup

Brighton bersinar di Liga Inggris dalam 2-3 musim terakhir. Tetapi jika berbicara pentas antarklub Eropa, tim di selatan pesisir Inggris ini memang tak punya pengalaman.

Adapun Roberto De Zerbi kali terakhir memimpin sebuah tim di kompetisi antarklub Eropa adalah pada Liga Champions dua musim lalu, saat ia menangani Shakhtar Donetsk.

Menurut De Zerbi, terlihat anak asuhnya gugup. Pengalaman juga berbicara, sebab ia menilai para pemainnya menjadi mudah terbawa permainan lawan.

"Saya rasa terlihat betul perbedaan pengalaman di antara dua tim ini. Kami cemas, gugup, dan terburu-buru dalam hal apapun," katanya menambahkan.

"Secara garis besar kami hanya memainkan dua pola saja karena kami terlalu mudah terbawa permainan lawan, hal yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya."

 

3 dari 4 halaman

Salahkan Tariq Lamptey

Masih dalam kesempatan yang sama, De Zerbi menunjuk Tariq Lamptey sebagai biang terciptanya gol kemenangan AEK Athens pada babak kedua. Ia menilai sang bek lincah itu tidak bisa membaca situasi dengan baik.

"Pada gol ketiga, itu sebenarnya bukan serangan balik. Bek sayap tidak membaca situasi dengan baik dan pergi ke arah bola daripada menempel lawan, kemudian terjadi blok, defleksi, dan rebound."

"Itu bukan penampilan terbaik kami musim ini, tetapi kami juga kurang beruntung."

 

4 dari 4 halaman

Harus Terbiasa Main Tiga Kali Seminggu

Manchester United memang sudah mendatangkan seorang striker baru pada musim 2023/2024, Rasmus Hojlund. Dari 4 laga awal Premier League musim ini, ia baru dimainkan satu kali di laga terakhir kontra Arsenal. Dengan performa yang menjanjikan, MU berencana mencari tandem bagi pemain asal Denmark tersebut untuk didatangkan musim depan atau paling cepat pada paruh musim 2023/2024. Nama pun sudah dikantongi, yaitu Evan Ferguson, striker milik Brighton and Hove Albion yang tampil tajam di awal musim ini. Seperti apa sosoknya? Simak uraiannya berikut ini. (AFP/Glyn Kirk)

Kembali menyinggung kurangnya pengalaman Eropa, De Zerbi meminta anak asuhnya untuk mulai terbiasa bermain tiga kali seminggu.

"Kalian para jurnalis sering bersikap licik dan menyebut kami sebagai salah satu calon pemenang kompetisi, tapi saya tertawa. Saya tidak menyangkal, saya tidak membalas, saya hanya mendengarkan, tetapi ini adalah penampilan pertama kami di Liga Europa, bukan hanya klubnya, tapi banyak pemainnya," ujar De Zerbi.

"tulah masalahnya, kami harus membiasakan diri dengan tiga pertandingan per minggu. Kami ingin berkembang dan lolos dari fase grup, tapi kami tahu kekuatan kami, kelemahan kami, dan apa yang harus kami tingkatkan."

Sumber: Brighton

Berita Terkait