Nasib Timnas Indonesia U-24 di Asian Games 2022 di Ujung Tanduk, Indra Sjafri Dihantui Cerita Sukses Aji Santoso dan Luis Milla

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 23 Sep 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi - Aji Santoso dan Luis Milla (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Nasib Timnas Indonesia U-24 di babak penyisihan Grup F Asian Games 2022 di ujung tanduk setelah mengalami kekalahan tipis atas Chinese Taipei U-24 pada laga kedua. Indra Sjafri terancam gagal menyamai kesuksesan Aji Santoso dan Luis Milla

Dalam pertandingan yang berlangsung di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, China, Kamis (21/9/2023) sore WIB, Timnas Indonesia U-24 takluk dengan skor 0-1 lewat gol Chin Wen-yen pada menit ke-48.

Advertisement

Kekalahan ini membuat kans skuad Merah Putih untuk lolos ke babak berikutnya jadi menipis. Sebab, kini Rizky Ridho dan kawan-kawan harus tergusur ke peringkat kedua karena Korea Utara sukses menang tipis 1-0 atas Kirgistan.

Nasib Timnas Indonesia U-24 akan ditentukan lewat pertandingan terakhir melawan Korea Utara. Menurut jadwal, duel yang akan menjadi penentuan ini akan berlangsung pada Sabtu (23/9 2023).

Kemenangan itu akan memastikan laju Timnas Indonesia U-24 ke babak 16 besar, baik itu dari jalur runner-up terbaik atau bertarung di perebutan tempat tiga terbaik. Indra Sjafri tentu harus memutar otak untuk laga berikutnya.

Sebab, jika gagal meraih hasil positif, anak asuhnya berpotensi gagal menyamai pencapaian dua edisi sebelumnya ketika tim Merah Putih diasuh Aji Santoso (Asian Games 2014) dan Luis Milla (Asian Games 2018). Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 

2 dari 3 halaman

Kiprah Aji Santoso di Asian Games 2014

Pelatih Persikabo 1973, Aji Santoso, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Madura United dalam laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (19/8/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Indonesia U-23 juga pernah mencatatkan penampilan yang terhitung impresif pada Asian Games 2014 yang saat itu berlangsung di Incheon, Korea Selatan. Mereka tergabung di Grup E bersama Thailand, Maladewa, dan Timor Leste.

Lawan pertama Garuda Muda saat itu, Timor Leste, menjadi lumbung gol. Anak asuh Aji Santoso sukses menang 7-0. Ferdinan Sinaga menjadi aktor terbaik setelah mencetak quattrick. Tiga gol lainnya disumbangkan oleh Alfin Tuasalamony, Novri Setiawan, dan Fandi Eko Utomo.

Perjalanan Garuda Muda masih mulus saat menghadapi Maladewa. Mereka sukses menang empat gol tanpa balas. Sayang, pada laga terakhir, Garuda Muda digasak Thailand 0-6. Namun masih bisa lolos dengan status sebagai runner-up Grup E.

Di fase 16 besar inilah, langkah anak asuh Aji Santoso terhenti. Mereka harus mengakui keunggulan Korea Utara. Garuda Muda saat itu bertekuk lutut setelah digulung dengan skor 1-4.

Korea Utara memang jadi lawan yang cukup tangguh saat itu. Sebab, mereka sukses melenggang hingga partai final, sebelum akhirnya takluk dengan skor tipis 0-1 dari tuan rumah Korea Selatan.

 

3 dari 3 halaman

Sihir Luis Milla di Asian Games 2018

Luis Milla bertemu dengan PSSI di Manila, Filipina, Jumat (29/11/2019). Luis Milla ikut memantau Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Penampilan Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018 sukses membuat banyak pendukungnya jatuh hati. Selain bermain di kandang sendiri, Garuda Muda juga menampilkan permainan atraktif di bawah asuhan Luis Milla.

Saat bergabung di Grup A bersama Palestina, Hong Kong, Laos, dan Chinese Taipei, Evan Dimas dan kawan-kawan memang tak bisa menyapu bersih semua laga dengan kemenangan. Mereka sempat takluk 1-2 dari Palestina.

Namun, tiga kemenangan atas Chinese Taipei (4-0), Laos (3-0), dan Hong Kong (3-1), membawa Garuda Muda memuncaki klasemen akhir Grup A. Mereka pun melenggang ke babak 16 besar untuk menantang Uni Emirat Arab yang lolos via jalur peringkat ketiga terbaik.

Duel ini berlangsung sengit. Kedua tim sempat saling berbalas gol hingga laga dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Karena kondisi di papan skor masih imbang, duel pun harus ditentukan via adu penalti.

Sayangnya, anak asuh Luis Milla ketika itu kalah 3-4 di babak tos-tosan. Langkah mereka pun terhenti setelah ditekuk Uni Emirat Arab yang keluar sebagai peraih medali perunggu alias peringkat ketiga.     

Berita Terkait