Mengenal Pieter Huistra: Eks Timnas Belanda yang Menangani Timnas Indonesia di Saat yang Salah dan Mampu Membuat Borneo FC Bersinar

oleh Hery Kurniawan diperbarui 27 Des 2023, 05:45 WIB
Pelatih kepala Borneo FC, Pieter Huistra saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Samarinda - Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra, memiliki sejarah menarik dengan sepak bola Indonesia. Huistra pernah sebulan berstatus sebagai pelatih interim Timnas Indonesia.

Pada 7 Mei 2015, PSSI memutuskan Pieter Huistra sebagai pelatih interim Timnas Indonesia senior. Tugas Huistra adalah dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia Grup F melawan Taiwan pada 11 Juni 2015 dan Irak pada 16 Juni 2015.

Advertisement

PSSI memiliki alasan tersendiri mengenai status interim yang melekat pada Pieter Huistra itu. Saat itu situasi dinilai tak memungkinkan bagi Timnas Indonesia untuk memiliki pelatih tetap.

"Mengapa PSSI memutuskan interim? Karena situasi sepak bola kita memang belum memungkinkan menunjuk pelatih definitif. Banyak pelatih yang ingin menukangi timnas jadi ragu seusai melihat situasi PSSI saat ini," kata Plt Sekjen PSSI saat itu, Azwan Karim, dikutip dari situs resmi PSSI saat itu.

Sialnya, sebulan selepas penunjukan itu, PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA. Organisasi sepak bola Indonesia itu dinilai mendapatkan intervensi yang kuat dari pemerintah.

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Terbelenggu

Pemain Persib, Ilija Spasojevic (kiri) dan Makan Kanote, merayakan gelar juara Piala Presiden 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/10/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sanksi dari FIFA itu membuat sepak bola Indonesia terbelenggu. Timnas dan klub Indonesia tak bisa berlaga di kompetisi resmi internasional.

Hanya Timnas Indonesia U-23 yang bisa berlaga di SEA Games 2015 saat itu. Sebab, ajang itu tak masuk kalender FIFA.

Liga resmi dalam negeri pun berhenti saat itu. Sebagai gantinya, banyak turnamen yang digelar. Satu di antaranya adalah Piala Presiden.

3 dari 5 halaman

Pengalaman Matang

Setelah resmi melatih PBR, kini tugas Pieter Huistra adalah memilih 22 pemain yang akan bermain di Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pieter Huistra bukan sosok sembarangan di Belanda. Sebagai pemain, ia pernah memperkuat klub-klub dengan nama cukup besar seperti FC Groningen, Twente, dan Rangers.

Bahkan, Pieter Huistra pernah menjadi bagian dari Timnas Belanda. Ia tercatat memiliki delapan caps untuk skuad De Oranje.

Sebagai pelatih, Huistra juga pernah menukangi beberapa klub Belanda. Sebut saja FC Groningen, Vitesse, dan De Graafschap.

4 dari 5 halaman

Bisa Juara?

Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra memberi instruksi kepada Kei Hirose sebelum menggantikan Hendro Siswanto pada laga melawan Persik di Kediri. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Pieter Huistra ditunjuk sebagai pelatih Borneo FC Samarinda sejak pertengahan BRI Liga 1 2022/2023. Saat itu ia bisa membawa Pesut Etam mengakhiri musim di posisi empat klasemen sementara dengan 57 poin.

Pada musim ini, penampilan Borneo FC Samarinda semakin apik. Stefano Lilipaly dan kawan-kawan ada di puncak klasemen sementara.

Borneo FC Samarinda memiliki 51 poin dari 23 pertandingan. Mereka unggul 10 poin dari Bali United yang menempati posisi kedua.

Borneo FC Samarinda dijagokan untuk lolos ke Championship Series BRI Liga 1 2023/2024. Mereka juga menjadi tim yang paling diunggulkan untuk menjadi juara di musim ini.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024

Berita Terkait